Nama : Az-Zahra
NIM : 31602200033
Dosen pengampu : Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd
Prodi Teknik Industri
Fakultas Teknologi IndustriÂ
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Industri tidak hanya dilakukan disebuah pabrik pabrik besar dengan jumlah produksi yang banyak. Namun, juga industri dilakukan di perumahan atau sering disebut dengan home industry. Industri perumahan melakukan aktivitas produksi disebuah rumah dengan skala produksi yang lebih kecil daripada industri yang berada di pabrik. Di zaman sekarang sudah banyak orang yang membuka industri di rumah dengan produk yang dihasilkan adalah makanan ringan, makanan setengah jadi, tekstil, dan kerajinan tangan. Kelebihan dari merebaknya industri rumahan adalah banyak terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya terutama ibu rumah tangga serta terbukanya tempat wisata untuk turis asing ataupun lokal yang ingin membeli produk khas dari daerah tersebut.
Namun, dari kelebihan-kelebihan terbukanya industri rumahan pasti ada limbah yang dibuang dari perindustrian tersebut yang mengganggu masyarakat karena industri tersebut berada di permukiman warga. Hal ini menyebabkan seseorang yang ingin membuka industri harus memikirkan bagaimana pemanfaatan limbah harus dikelola agar limbah tidak mengganggu warga dan menjadi ramah lingkungan, karena jika membuang limbah sembarangan bisa berdampak buruk bagi penduduk. Berikut tiga dampak buruk membuang limbah industri sembarangan :
1. Limbah yang dibuang sembarangan ke sungai akan membuat partikel limbah mengikat oksigen yang menyebabkan air tercemar dan ikan akan mati kekurangan oksigen.
2. Limbah yang dibuang tanpa pengolahan akan mengakibatkan bau busuk yang mengganggu kenyamanan warga.
3. Limbah juga mengandung banyak gas berbahaya yang bisa mengakibatkan gangguan kesehatan warga. Oleh karena itu, limbah industri yang berada di perumahan harus dikelola atau dimanfaatkan dengan baik.
Ada beberapa industri perumahan yang saya ketahui memanfaatkan limbah industrinya dengan baik, sebagai contoh industri rumahan pembuatan tahu dan industri rumahan pembuatan bawang goreng.
Didalam industri rumahan pembuatan tahu terdapat limbah yang harus dikelola yaitu ampas kedelai atau sering disebut dengan gembus. Gembus dimanfaatkan oleh pemilik industri untuk pakan ternak, pemanfaatan tersebut dilakukan karena tidak ada lahan kosong untuk pembuangan gembus dikarenakan permukiman yang padat penduduk. Oleh sebab itu, pemilik industri menjual limbah gembus kepada peternak. Hal ini membuat pemilik industri mendapat keuntungan juga dari limbah serta tidak mencemari permukiman.
Selanjutnya adalah limbah dari industri makanan bawang goreng yaitu kulit bawang. Kulit bawang yang tidak terpakai dimanfaatkan untuk pupuk kompos. Hal itu dilakukan karena banyaknya limbah kulit bawang yang tidak terpakai mengganggu penciuman warga, akhirnya pemilik industri memanfaatkan limbah tersebut menjadi pupuk yang akan dijual kepada petani, atau bisa dimanfaatkan ulang untuk memupuk tanaman bawang yang hasilnya pasti untuk produksi lagi.
Itulah beberapa contoh pemanfaatan limbah industri rumahan yang mungkin bisa menjadi referensi kamu jika ingin membangun industri rumahan. Tidak hanya ingin mengambil keuntungan dari sebuah industri kita juga perlu menjaga lingkungan kita agar tetap bersih dan nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H