Mohon tunggu...
Azzahra Zhifa Putri Syahrina
Azzahra Zhifa Putri Syahrina Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Nama: Azzahra Zhifa Putri Syahrina NIM: 46123110040 Jurusan: Psikologi Fakultas: Psikologi Kampus: Universitas Mercu Buan, Warung Buncit Angkatan: 43 Mata Kuliah: Kewirausahaan 1 Dosen: Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB_1Aplikasi KGPAA Mangkunegara IV Kepemimpinan Sarat Wedotomo untuk Meningkatkan Keterampilan Manajemen, dan Merumuskan Strategi Bisnis

21 April 2024   20:02 Diperbarui: 21 April 2024   20:21 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Latar Belakang

KGPAA Mangkunegara IV adalah seorang penguasa tradisional yang memerintah di wilayah Surakarta, Indonesia pada abad ke-18. Ia dikenal karena kebijaksanaan pemerintahannya yang didasarkan pada prinsip-prinsip budaya Jawa yang dalam Serat Wedhatama. Serat Wedhatama sendiri adalah sebuah karya sastra Jawa yang dikaitkan dengan Mangkunegara IV, yang membahas tentang nilai-nilai kehidupan, moralitas, dan kepemimpinan. Dalam Serat Wedhatama, konsep kepemimpinan yang disebut "sart wedotomo" sangat ditekankan. Sarat wedotomo adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kebijaksanaan, kebijakan, dan ketegasan. Pemimpin yang menerapkan sarat wedotomo diharapkan mampu memberikan keteladanan moral bagi bawahannya, memimpin dengan kebijaksanaan dan keadilan, serta memastikan bahwa kepentingan rakyat menjadi prioritas utama dalam pengambilan keputusan.

Relevansi konsep kepemimpinan sarat Wedotomo dalam dunia modern sangatlah signifikan. Nilai-nilai yang diusung oleh konsep ini, seperti kebijaksanaan, keadilan, dan moralitas, memiliki keberlanjutan yang tinggi dan relevan dalam konteks kepemimpinan modern. Di tengah era globalisasi dan perubahan yang cepat, pemimpin yang mendasarkan tindakan dan keputusannya pada nilai-nilai Wedotomo dapat menjadi teladan yang baik dalam membangun organisasi yang berkelanjutan dan beretika. Salah satu aspek penting dari konsep kepemimpinan sarat Wedotomo adalah kebijaksanaan. Kebijaksanaan merupakan kemampuan untuk membuat keputusan yang bijak dan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang serta dampaknya terhadap berbagai pihak. Dalam dunia bisnis modern yang kompleks, pemimpin yang bijaksana mampu melihat jauh ke depan, mengidentifikasi peluang dan risiko, serta mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi secara berkelanjutan.

Selain itu, nilai keadilan juga memegang peran penting dalam konsep kepemimpinan sarat Wedotomo. Keadilan menuntut perlakuan yang adil dan setara terhadap semua pihak yang terlibat dalam suatu organisasi, baik itu karyawan, mitra bisnis, maupun konsumen. Dalam konteks bisnis modern yang semakin kompleks dan beragam, pemimpin yang menjunjung tinggi nilai keadilan akan mampu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan memperoleh dukungan serta kepercayaan dari berbagai pihak terkait. Tidak kalah pentingnya, nilai moralitas juga menjadi pijakan utama dalam konsep kepemimpinan sarat Wedotomo. Moralitas mengacu pada kemampuan untuk membedakan antara benar dan salah, serta bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip etika yang baik. Dalam dunia bisnis yang sering kali diwarnai oleh persaingan yang ketat dan tekanan untuk mencapai target, pemimpin yang berpegang teguh pada nilai-nilai moralitas akan mampu memimpin dengan integritas dan memberikan contoh yang positif bagi bawahan dan rekan kerja.

Di era digital saat ini, di mana informasi mudah tersebar dan transparansi menjadi semakin penting, kepemimpinan yang berbasis pada nilai-nilai Wedotomo dapat menjadi fondasi yang kokoh dalam menghadapi tantangan tersebut. Pemimpin yang memimpin dengan kebijaksanaan, keadilan, dan moralitas akan mampu mengatasi kompleksitas dan ambiguitas, serta menginspirasi orang lain untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip yang sama.

Pentingnya meningkatkan keterampilan manajemen dan merumuskan strategi bisnis adalah untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan usaha, terutama dalam konteks usaha kecil menengah. (Atmaja, 2018) menyebutkan bahwa manajemen sumber daya manusia (SDM) penting untuk digunakan dalam meningkatkan usaha kecil menengah. Manajemen SDM yang baik dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan daya saing usaha kecil menengah, sehingga meningkatkan peluang kesuksesan dan pertumbuhan bisnis. Dengan mengintegrasikan konsep-konsep dari Serat Wedhatama dan penelitian tentang manajemen sumber daya manusia serta strategi bisnis, pemimpin modern dapat mengembangkan pendekatan yang holistik dalam memimpin organisasi. Hal ini mencakup membangun budaya organisasi yang didasarkan pada nilai-nilai etis, mengelola sumber daya manusia dengan efektif, dan merumuskan strategi bisnis yang adaptif dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan bisnis kontemporer.

Pembahasan

Kepemimpinan Sarat Wedotomo KGPAA Mangkunegara IV

Kepemimpinan Sarat Wedotomo yang dijalankan oleh KGPAA Mangkunegara IV, mewakili sebuah paradigma kepemimpinan yang sangat terkait erat dengan nilai-nilai Jawa yang kaya, khususnya dalam konteks kearifan lokal dan kebijaksanaan tradisional. Prinsip-prinsip yang menjadi landasan teguh dalam Sarat Wedotomo mencakup nilai-nilai yang telah terpatri dalam budaya Jawa selama berabad-abad, seperti keberanian, kejujuran, kesederhanaan, keterbukaan, dan empati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun