Mohon tunggu...
zaza azza
zaza azza Mohon Tunggu... Tutor - S1 Farmasi, ingin berbagi manfaat

hanya seorang amatiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akankah Paradigma "Nilai" di Indonesia Berubah?

19 April 2018   17:04 Diperbarui: 19 April 2018   17:12 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews.com

Akhirnya rantai ini seperti rantai sirkular: nilai dibuat agar pelajar bersemangat untuk belajar tetapi para pelajar malah melakukan kecurangan agar mendapat nilai yang baik.

Nilai -->belajar -->ujian --> menyontek --> nilai

Sebenarnya ada sebagian kecil gerakan yang menolak menyontek atau kecurangan saat ujian, namun kelompok kecil ini menjadi ajang bulan-bulanan dan sering dikucilkan. Bahkan yang sangay disayangkan, anak yang berlaku jujur tersebut yang seolah menjadi pelaku kejahatan. 

Seperti kasus di September 2011 silam yang terjadi pada Alif dari Surabaya. Ia membeberkan kecurangan massal yang terjadi di sekolahnya namun akhirnya ia malah mendapat perlakuan tak layak dari berbagai pihak. Termasuk oknum guru.

Tindakan tegas saat terjadi kecurangan, apakah efektif?

Terdapat pertanyaan,"apakah tindakan tegas dapat mengurangi masalah ini dan mengubah paradigma pelajar?". Menurut penulis, ya. Tetapi, aplikasi dan konsistensi memberikan tindakan tegas ini benar-benar harus disetujui dan dikawal semua pihak. 

Seringkali yang terjadi di lapangan, tindakan tegas hanya berupa ancaman tanpa aplikasi. Mungkin saja, unsur perasaan membuat pelaksanaan tindakan tegas menjadi hal yang berat untuk dilakukan.

Awalnya, ada wacana untuk memasang CCTV di kelas untuk menghindari tindakan kecurangan, tetapi ternyata wacana ini dianggap meresahkan bukan hanya oleh siswa tetapi juga oleh pihak guru. CCTV dianggap mengganggu kebebasan sehingga wacana ini tak jadi diimplementasikan pada sebagian besar sekolah.

Kembali pada persoalan tindakan tegas, edukasi untuk semua pihak pun dibutuhkan. Bukan hanya kepada guru dan siswa, tetapi juga orang tua siswa. Poin selanjutnya adalah opini penulis untuk langkah yang mungkin bisa dilakukan. 

Walau mungkin sulit untuk mengubah paradigma masyarakat luas tentang nilai, tetapi mudah-mudahan  berbagai upaya konkret bisa mewujudkan perubahan paradigma terhadap nilai dari berbagai pihak. Dan untuk selanjutnya mudah-mudahan bisa menjadikan Indonesia yang lebih jujur, terlebih jika nantinya mereka menjadi pejabat negara.

Solusi yang komprehensif dan representatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun