Setelah memarkirkan motor kami lihat ada satu motor tamu yang bermalam di penginapan ini, dan kebetulan lagi solo touring juga menjelajahi aceh, setelah say hello tamu tersebut membantu kami memanggil petugas penginapan.
Petugas penginapan menawarkan apakah mau menginap di penginapan yang di bawah atau yang berada di atas, akhirnya kami memilih menginap di bangunan yang ada di atas bukit, di dalam satu area penginapan yang seperti rumah kopel terdapat dua kamar, kami memilih kamar yang berada di bagian depan dan kamar yang satu lagi dibiarkan kosong, disini juga terdapat ruang tamu untuk bersantai, tepat didepan kamar terdapat area resto untuk tamu penginapan menikmati makanan dan minuman, menariknya area resto ini langsung menghadap ke laut Calang, dari ketinggian kita bisa melihat kearah lautan, yang malam itu tentu saja tidak kelihatan lautnya tapi suara debur ombaknya cukup terdengar di area resto ini.
Setelah membersihkan diri, kami memesan nasi goreng dengan telur ceplok dan teh panas untuk menghangatkan badan. Menikmati makan malam sambil mendengar suara hujan di kejauhan, kami merasa sangat bersyukur bisa sampai di penginapan.
Pesanan makan malam pun tiba, kami segera mengisi perut yang sudah mulai keroncongan dalam waktu yang tidak lama piring makan kami sudah kosong, menyeruput teh panas di tengah udara dingin adalah suatu kemewahan bagi kami, karena pernah juga pengalaman hujan dijalan yang tidak ada tempat berteduh memaksa kami tetap harus berkendara dalam keadaan basah kuyup menuju Kabupaten berikutnya. Selesai makan, kami putuskan untuk beristirahat, menyiapkan tenaga untuk besok kembali memacu kendaraan di jalur barat sumatera.
Pagi harinya, kami disambut cuaca cerah yang sempurna. Setelah berkemas dan sarapan di resto yang menghadap langsung ke laut Calang, kami bersiap melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh. Udara pagi yang segar dan pemandangan hutan belukar yang alami di sekitar resto menambah keindahan pagi itu. Dengan semangat baru, kami kembali memacu kendaraan melewati jalan lintas barat Sumatera, meninggalkan Kota Calang dengan kenangan indah yang akan selalu dikenang. Sampai jumpa lagi, Calang. Di lain waktu, kami pasti akan kembali untuk menjelajahi lebih banyak lagi keindahan yang tersembunyi di Aceh Jaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H