"Cukup sampai disini,"
Berbilang waktu pada masa lalu, ia harus menerima kenyataan bahwa ia tak senasib dengan perempuan impian.
Beberapa jam yang lalu, ia harus membuktikan bahwa ia bisa mencinta tanpa harus memilikinya. Ia, perempuan itu, sudah menjadi bagian dari dirinya sendiri. Jika ia terluka, ia akan merasakan perihnya.
"Siap menerima perintah," kata seorang lelaki yang selama ini menjadi sahabat dekatnya.
"Sebuah tempat di Jln. Bali No.1," laki-laki itu meyakinkannya.
"Kau tak salah?" dia bertanya?
"Tidak,"
"Kau gila? Itu kan..."
"Ssttt...," sahabatnya meletakkan jari pada bibirnya.
"Cukup, ini pilihan terbaik tempat itu jadi target operasi malam ini,"
"Tidak bisa,"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!