Mohon tunggu...
Azwar Sutan Malaka
Azwar Sutan Malaka Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Kompasianer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Teroris

1 November 2017   03:17 Diperbarui: 1 November 2017   03:36 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.ruangmuslimah.co

Laki-laki itu terkapar di trotoar, baju putih yang dipakainya basah bersimbah darah. Sebekas sabetan belati di punggungnya menganga seperih luka. Jalan sepi, malam sunyi, sesekali cericit burung malam meningkahi. Perlahan ia berusaha bangkit. Sebisa tenaga dia jaga.

"Lima kilometer lagi...!" puas dia membatin meneguhkan jiwa, agar tetap bertahan sampai ke sebuah  tempat yang dicarinya.

Tertatih dia membawa diri, berpegangan pada terali besi pembatas jalan di tepian jalan. Darah merah menjadi jejak di terali-terali itu.

"Jln. Bali No 1," bibirnya bergetar mengeja alamat yang dia tuju.

"Sebentar lagi, 3 kelokan lagi." Ia masih membatin setelah mencocokkan nomor alamat dengan alamat yang ada di tangannya. Sesekali dia harus berhenti, mengumpulkan sisa-sisa tenaga untuk bisa sampai ke alamat yang dicarinya.

Setelah mengerahkan sisa-sisa tenaga yang ada, jalannya sampai pada yang dituju. Pintu terbuka. Ia melihat masa lalu.

"Aku mencintaimu,"

"Sudahlah..., dunia sudah berubah, dan kita pun bisa berubah,"

"Secepat itu kah?"

"Mungkin lebih cepat, tapi kau tak menyadari,"

"Jadi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun