Mohon tunggu...
Azwar Sutan Malaka
Azwar Sutan Malaka Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Kompasianer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hannah Arendt: Kisah Cinta Mahasiswa dan Dosen

20 Oktober 2017   23:34 Diperbarui: 20 Oktober 2017   23:54 2305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hannah Arendt. Sumber Foto www.biography.com

Tahun 1964 Hannah Arendt membuat laporan jurnalistik yang berjudul Eichmann in Jerusalem; A report on The Banality of Evil. Tulisan tersebut merupakan laporan atas kesaksian Adolf Eichman, Kepala Transportasi menuju kamp pembantaian etnis Yahudi oleh Nazi. Dalam tulisan itu, Arendt menulis bahwa Eichmann adalah manusia yang kurang berpikir dan berimajinasi sehingga melahirkan kejahatan dan banalitas. Sebagian besar masyarakat Yahudi kecewa karena tulisan Arendt itu karena tidak menyebut Eichman sebagai penjahat.

Bagi Arendt, sikap dendam terhadap kejadian pada masa lalu hanya akan menimbulkan persoalan baru. Dendam tidak akan habis kalau terus dipelihara. Oleh sebab itu, dibutuhkan jiwa besar untuk memaafkan kejadian pahit yang sudah terjadi. 

Hal yang disampaikan di atas tentu relevan dengan apa yang terjadi dengan bangsa Indonesia saat ini. Kita merawat dendam untuk mencapai kepentingan tertentu, demi keuntungan sesaat. Keuntungannya bukan untuk rakyat, tetapi hanya untuk segelintir orang. Mari saling mamaafkan, beri pengampunan seperti yang sudah dicontohkan Arendt. Mari kita lupakan mantan, eh... luka-luka masa lalu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun