Mohon tunggu...
Azwardi Iqbal Usman
Azwardi Iqbal Usman Mohon Tunggu... Administrasi - Creative, Initiative, and Eager to Learn

Young knowledgeable public relations and communications professional with more than 8 years in developing, implementing, and managing public relations strategies, campaigns, and activities. 2 years of experience in blockchain and cryptocurrency sectors. Blockchain Certified from Great Learning and Digital Marketing Certified from Google and HubSpot Totally, I have more than 8 (six) years of experience as Public Relations, Social Media, and Digital Marketing and have completed my Bachelor of Communications (S.I.Kom) at Universitas Padjadjaran and Master of Business Administration (M.B.A.) at Universitas Gadjah Mada. In addition, I also have skills and qualifications with Adobe Software (Photo, Design, and Video Editor). I am passionate to learn, and a friendly and curious person who always wants to know how to improve my knowledge. Focus on making a great achievement. Willing to expose new challenges in other fields. For further reference about my previous work, you can visit my Linkedin profile at https://id.linkedin.com/in/azwardiiqbal Best Regards, Azwardi Iqbal Usman

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Metaverse Semakin Hype dan Kenapa Brand Besar Mulai Tertarik

28 Desember 2021   14:52 Diperbarui: 13 Januari 2022   07:37 3391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Parareal Akihabara, Jepang, di dalam Metaverse. Sumber: prtimes via Kompas.com

Benefit yang diperoleh konsumen adalah karakter/profile konsumen di platform metaverse itu dapat memakai produk Nike yang sama persis seperti produk fisik yang dibeli konsumen tersebut dan jika produk tersebut adalah edisi langka maka konsumen dapat menjualnya ke konsumen lain dalam format NFT.

Metaverse saat ini memang masih berada di tahap awal dan baru memulai langkahnya untuk berkembang sebagai hasil dari evolusi Web 3.0. 

Visi dari metaverse yang ideal dan sempurna adalah seluruh user dari dunia nyata yang ada di berbagai platform metaverse manapun dapat saling menyambung menjadi satu ekosistem, namun sekarang masih terkendala oleh satu dan lain hal seperti interoperabilitas (interoperability) yang merupakan kemampuan aplikasi untuk bisa berinteraksi dengan aplikasi lainnya melalui suatu protokol yang disetujui bersama lewat bermacam-macam jalur komunikasi.

Metaverse sebenarnya juga tidak luput dari pro dan kontra, ada juga pihak-pihak yang memandang skeptis karena dianggap dapat menimbulkan masalah baru bahkan hingga dianggap akan layu sebelum berkembang. 

Setiap perkembangan teknologi baru tidak bisa terlepas dari pro dan kontra, saya pun setuju dan ini sebuah hal yang lumrah seperti peristiwa-peristiwa terdahulu yang sudah pernah kita saksikan langsung. 

Ingat bagaimana dulu demo besar-besaran menolak transportasi online yang dilakukan oleh supir armada perusahaan taksi karena dianggap merugikan pendapatan mereka dan perusahaan? Namun apa yang terjadi kemudian adalah perusahaan taksi tersebut bekerja sama dengan transportasi online.

Kembali lagi penyebab mengapa brand besar seperti BMW, Audi, Boeing, Unreal Engine, Microsoft, Adidas, dan Nike berani untuk masuk beradaptasi dengan metaverse sebagai bagian dari bisnis mereka karena mereka melihat adanya potensi dan peluang keuntungan yang dapat diraih di masa depan sebagai sebuah investasi. 

Keuntungan dari investasi tidak bisa langsung diidentikkan dengan uang, ya memang in the end of process adalah mampu mendulang uang untuk masuk ke kas perusahaan namun dibalik itu jangan lupakan adanya faktor segmentasi, market, keberanian memulai dari awal, dan masih banyak lagi. 

Masuk ke metaverse di fase awal berarti seperti "membeli masa depan" selayaknya dulu investor awal (venture capital) mau dan berani menanamkan uang ke Facebook dan Twitter, diluar para investor awal tersebut siapakah yang pernah terpikirkan untuk menulis sesuatu, bercerita, atau curhat di internet? karena pasti mayoritas individu (termasuk kita) akan lebih familiar dengan kalimat "Dear Diary..." bukan?

Semakin awal masuk tentu biaya, harga, dan tantangan akan jauh lebih minim dibandingkan saat masuk berinvestasi di fase yang sudah semakin berkembang. 

Selayaknya juga mungkin investor-investor crypto yang membeli Bitcoin di tahun 2010 dan 2011, sekarang investor - investor tersebut bahagia karena memulai 10 tahun lebih dahulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun