7. Sultanah Nahrasiyah Malik al-Zahir (1405 -- 1412)Â
8. Sultan Salah al-Din (1405 -- 1412)Â
9. Sultan Abu Zaid Malik al-Zahir (1412 - ?)Â
10. Sultan Malik az-Zahir (1455 -- 1477)Â
11. Sultan Zain al-Abidin Malik al-Zahir (1477 -- 1500)
12. Sultan Abdallah Malik al-Zahir (1501 -- 1513)Â
13. Sultan Zain al-Abidin (1513 -- 1524)
Kembali ke Sejarah Kerajaan, Kesultanan Samudra Pasai adalah salah satu kerajaan Islam pertama di Indonesia yang terletak di pesisir utara Sumatra, tepatnya di wilayah yang sekarang dikenal dengan Aceh. Kerajaan ini berdiri sekitar abad ke-13 dan memiliki peran yang sangat penting dalam penyebaran agama Islam di Nusantara. Sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia, Samudra Pasai memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam sejarah perdagangan dan perkembangan Islam di wilayah Asia Tenggara.Â
Museum Samudra Pasai yang terletak di Lhokseumawe, Aceh, bertujuan untuk melestarikan dan memamerkan peninggalan sejarah Kesultanan Samudra Pasai. Museum ini menyimpan berbagai koleksi yang mencerminkan budaya dan kehidupan masyarakat pada masa kerajaan tersebut, termasuk:
- Artefak Arkeologi: Seperti perhiasan, peralatan rumah tangga, dan barang-barang yang digunakan oleh masyarakat Samudra Pasai.
- Nisan dan Batu Prasasti: Beberapa nisan yang ditemukan di sekitar kawasan makam Sultan Malik al-Saleh, yang menunjukkan betapa pentingnya makam ini sebagai situs sejarah Islam di Indonesia.
- Dokumen Sejarah: Dokumen dan manuskrip kuno yang menceritakan tentang pemerintahan dan kebudayaan Samudra Pasai juga dipamerkan di museum ini.
Kerajaan Samudra Pasai sangat berperan penting terhadap perkembangan Islam di Nusantara. Samudra Pasai menjadi pusat pendidikan Islam dan mengundang ulama-ulama dari Timur Tengah dan India untuk mengajarkan agama Islam kepada masyarakat lokal. Di samping itu, perdagangan juga memainkan peran besar dalam memperkenalkan Islam kepada masyarakat lokal yang berinteraksi dengan pedagang-pedagang Muslim.Â
Studi Kasus lima Pilar Kemalikussalehan :