Kemunculan politik dinasti, terutama dengan keluarga Jokowi, dipicu oleh situasi politik yang tidak stabil. Pada era Jokowi, ada persepsi bahwa keluarga presiden mendapatkan kemudahan, seperti dalam kemenangan Gibran sebagai walikota Solo yang dianggap melibatkan kecurangan. Namun, politik dinasti itu sendiri merupakan kekuasaan yang dijalankan oleh keluarga atau golongan tertentu.
Sebagai kesimpulan, keikutsertaan Gibran dalam pemilu menunjukkan bahwa semua warga Indonesia memiliki hak politik. Meskipun ada sorotan terhadap politik dinasti, terpenting adalah bagaimana Gibran mengikuti pemilu dan meraih dukungan dari masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H