Mohon tunggu...
Azriel Khair Fadillah
Azriel Khair Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia

Saya tertarik mengeksplorasi berbagai jenis seni dan kreativitas. Selalu terbuka pada pengalaman dan ide baru. Saya menulis untuk berbagi, saya berkarya untuk menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Simbolisme dalam Perlawanan: Representasi Visual Bendera Demonstrasi di Korea Selatan

19 Desember 2024   14:16 Diperbarui: 19 Desember 2024   14:16 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Association of People Who Still Call It Twitter (Sumber: X)

Fenomena ini menunjukkan bahwa teori semiotika, khususnya yang mengkaji elemen penanda dan petanda seperti yang diungkapkan oleh Saussure, sangat relevan untuk memahami dinamika simbolisme dalam protes sosial modern. Setiap elemen pada bendera-bendera tersebut dirancang dengan cermat untuk menyampaikan pesan yang spesifik sekaligus universal, memungkinkan audiens untuk memahami maksud pembawanya secara langsung atau melalui asosiasi simbolik yang lebih luas.

Pada akhirnya, bendera-bendera kreatif ini tidak hanya menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang kontroversial, tetapi juga menjadi cerminan budaya masyarakat Korea Selatan yang kaya akan simbolisme visual. Dengan pendekatan yang penuh humor dan sindiran, aksi ini berhasil menunjukkan bahwa protes tidak harus selalu serius dan formal, melainkan bisa menjadi ekspresi artistik yang tetap kuat dalam menyampaikan pesan. Demonstrasi ini menjadi bukti bahwa dalam perjuangan sosial, kreativitas dan simbolisme dapat menjadi alat yang tak kalah efektif dari kata-kata. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun