Mohon tunggu...
Azriel Khair Fadillah
Azriel Khair Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia

Saya tertarik mengeksplorasi berbagai jenis seni dan kreativitas. Selalu terbuka pada pengalaman dan ide baru. Saya menulis untuk berbagi, saya berkarya untuk menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Simbolisme dalam Perlawanan: Representasi Visual Bendera Demonstrasi di Korea Selatan

19 Desember 2024   14:16 Diperbarui: 19 Desember 2024   14:16 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Association of People Who Still Call It Twitter (Sumber: X)

Bendera 2 memiliki signifier atau penanda yang menampilkan logo lama Twitter dengan tulisan "트위터라 부르는 사람들 " dan "Association of People Who Still Call It Twitter," menunjukkan bahwa pembawa bendera tersebut adalah bagian dari kelompok yang masih menggunakan nama lama "Twitter" untuk aplikasi X. Penanda ini mencerminkan nostalgia terhadap identitas lama aplikasi, sementara signified atau petanda menunjukkan bahwa aksi mereka tidak terkait dengan institusi resmi mana pun, melainkan mewakili sebuah asosiasi informal dengan nilai-nilai tertentu.

Bendera National Procrastination Union (Sumber: X)
Bendera National Procrastination Union (Sumber: X)

Bendera 3 dari "National Procrastination Union" memperlihatkan signifier atau penanda berupa gambar seorang stickman yang meninggalkan meja kerja, menyiratkan bahwa pembawa bendera adalah bagian dari asosiasi yang mengidentifikasi dirinya sebagai procrastinator. Penanda ini secara humoris mengakui kebiasaan menunda pekerjaan, sementara signified atau petandanya menegaskan bahwa meskipun cenderung menunda, mereka tetap hadir di aksi demonstrasi tepat waktu, mengungkapkan ironi atas situasi yang dianggap genting.

Bendera Federasi Diem di Rumah Aja (Sumber: X)
Bendera Federasi Diem di Rumah Aja (Sumber: X)

Bendera 4 memiliki signifier atau penanda dengan animasi orang tidur dan di bawahnya terdapat tulisan Korea bertupuk yaitu "전국 집에누워있기 연합", "제발 그냥 누워있게 해줘라 ", dan "우리가 집에서 나와서 일어나야겠냐" mewakili "Federasi Diem di Rumah Aja." Penanda ini menyampaikan citra seseorang yang lebih suka diam di rumah, sementara signified atau petandanya menekankan keikutsertaan dalam aksi sebagai bentuk pernyataan genting yang mendorong mereka untuk turun ke jalan meski bertentangan dengan kebiasaan mereka.

Melalui bendera-bendera ini, para demonstran tidak hanya menyampaikan pesan unik tetapi juga menciptakan ruang representasi yang mengolok-olok kebijakan, kebiasaan, atau identitas mereka sendiri. Fenomena ini menunjukkan bahwa tanda-tanda visual seperti bendera dapat menjadi alat komunikasi yang efektif dalam menyampaikan kritik atau pandangan secara kreatif dan terkadang penuh humor.

Demonstrasi besar-besaran di Korea Selatan pada Desember 2024 menjadi momen yang tidak hanya menyoroti perlawanan terhadap kebijakan pemerintah, tetapi juga menunjukkan kreativitas masyarakat dalam menyampaikan kritik melalui simbolisme visual. Penggunaan bendera sebagai medium protes tidak hanya memperkuat identitas individu atau kelompok, tetapi juga berfungsi sebagai tanda dalam konteks semiotika, yang menghubungkan elemen visual dan makna yang terkandung di dalamnya. Dengan memanfaatkan teori semiotika, analisis ini berhasil mengungkap bagaimana bendera-bendera tersebut memainkan peran penting dalam komunikasi sosial.

Bendera-bendera ini memiliki penanda unik yang dirancang untuk menyampaikan pesan-pesan spesifik dari pembawanya. Misalnya, bendera dengan gambar jamur berjalan dan tulisan "Walking Mushroom Lover" menampilkan identitas individu sebagai pecinta jamur berjalan. Penanda ini secara langsung mencerminkan identitas personal, sementara petandanya menegaskan bahwa pembawa bendera tidak mewakili siapa pun selain dirinya sendiri. Hal serupa terlihat pada bendera yang membawa logo lama Twitter, menyimbolkan nostalgia dan keteguhan kelompok terhadap identitas lama aplikasi yang kini disebut X.

Bendera lainnya, seperti yang diusung oleh "National Procrastination Union," mengolok-olok kebiasaan menunda pekerjaan, tetapi juga menekankan kehadiran mereka dalam aksi sebagai bentuk tanggapan terhadap situasi yang mendesak. Sementara itu, bendera "Federasi Diem di Rumah Aja" menggunakan ironi untuk menunjukkan bahwa bahkan individu yang cenderung menyendiri dan pasif sekalipun merasa perlu turun ke jalan demi menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan pemerintah.

Terdapat banyak sekali tanda yang terkandung dalam bendera-bendera demonstrasi tersebut. Setiap bendera memiliki konteks yang personal dan unik. Beberapa contoh bendera seperti "Asosiasi Konservasi Naga," "Paguyuban Babu Kucing Gembrot," "Perkumpulan Nasional Orang Ga Nyiapin Bendera," dan "Orang-orang yang Mendoakan Kebahagiaan Fu Bao" tentu memiliki makna masing-masing. Jika bendera-bendera ini hanya dilihat sebagai objek visual semata, mungkin analisis hanya akan berfokus pada simbol-simbol yang terlihat. Namun, ketika bendera-bendera ini digunakan sebagai alat dalam demonstrasi, penggunaannya memberikan konteks baru yang memperkaya makna dan fungsinya.

Keberadaan bendera-bendera ini membuktikan bahwa simbol visual tidak hanya menjadi media komunikasi, tetapi juga alat yang efektif untuk menciptakan ruang dialog dan solidaritas di tengah masyarakat. Melalui representasi tanda-tanda visual ini, demonstran berhasil mengubah protes menjadi ekspresi kolektif yang kreatif, lucu, dan penuh makna. Lebih jauh, bendera-bendera tersebut menegaskan bahwa aksi demonstrasi yang digelar bukanlah hasil mobilisasi partai politik atau kelompok tertentu, tetapi sepenuhnya lahir dari inisiatif individu yang ingin menunjukkan sikap mereka secara independen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun