Melihat trend produksi dan konsumsi cabai setiap musim panen adalah selalu surplus. Kabar baiknya, jika produksi tetap normal selama wabah berlangsung tidak aksn terjadi krisis meskipun tidak ada impor.
Kabar buruknya, jjka di desa-desa produksi caba diberlakukan PSBB disebabkan penyebaran virus  tinggi sehingga hasil produksi turun hingga 50%, maka krisis cabai pun akan melanda Indonesia karena surplus cabai Indonesia cenderung dibawah 20%.
Minyak Goreng
Perihal komoditas minyak goreng, Indonesia merupakan negara produsen terbesar di dunia, maka pemenuhan kebutuhan minyak goreng nasional berpotensi aman keberlangsungannya.
Kebutuhan minyak goreng secara nasional mencapai 3 juta ton per tahun. Â Pada 2019 produksi minyak sawit Indonesia sebesar 51,8 juta ton, dimana ekspornya sebesar 36,17 juta ton.
Seandainya di desa-desa produksi minyak sawit diberlakukan PSBB disebabkan penyebaran virus  tinggi sehingga hasil produksi turun hingga 50%, Indonesia aman dari ancaman badai krisis minyak goreng.
Gula Pasir
Konsumsi gula orang Indonesia termasuk tinggi. Menurut data United States Department of Agriculture (USDA), berdasarkan laporan penggunaan gula untuk penduduk Indonesia tahun 2018, asupan gula penduduk Indonesia sebanyak 11,47 kg per orang per tahun. Diolah dari berbagai sumber, kebutuhan gula untuk konsumsi dan industri mencapai 6.6 juta ton per tahun.
Kemenperin mencatat, produksi gula berbasis tebu pada 2018 sebesar 2.17 juta ton.  Di tahun 2020, produksi gula  diprediksi merosot dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu hanya mencapai 2,0  - 2,1 juta ton akibat musim kemarau panjang yang terjadi di tahun 2019.
Stok sisa dari tahun 2019  hanya menjapai 1.084 ton untuk memenuhi kebutuhan  hingga April.
Jika produksi gula yang terjadi pada bulan Maret hingga Mei hanya sekitar 2 juta ton, maka akan terjadi defisit gula sebanyak 1,2 juta ton lantaran konsumsi diprediksi mencapai 3,2 juta ton.