PDIP sebagai partai nasionalis sudah teruji sangat tangguh mengkanter isu-isu sektarian dan primodial tersebut.
Suka ga suka juga, PDIP adalah partai pemenang pemilu dan memiliki massa yang militan.Â
Ahok seharus bisa mengambil hati PDIP untuk diusung. Sebenarnya hal ini tidak sulit bagi Ahok untuk diusung PDIP karena selama ini Ahok memiliki hubungan emosional bagus dengan kader-kader PDIP Â dan selama ini membacking Ahok. Hubungan Megawati dengan Ahok seperti anak dan ibu.
Tapi sangat disayangkan..... malah terjadi provokasi yg buat retak hubungan kedua belah pihak.
Para Ahoker membuat provokasi-provokasi memancing  pertengkaran, seperti adanya meme dan jargon berbunyi : TANPA PDIP, AHOK PASTI MENANG. PDIP TIDAK DUKUNG AHOK AKAN MENJADI PARTAI GUREM 2019.
Begitu hebatkah Ahok itu sehingga bisa menjadikan partai PDIP menjadi partai GUREM ???
4. Gerombolan simpatisan Ahok yang berkampanye tidak simpatik dan jumawa sehingga sering menimbulkan benturan antara pendukung Ahok dengan relawan lainnya.
Ujaran2 kebencian dan menyerang orang yang sebenarnya simpatik dengan sosok Ahok selama ini membuat hilang simpatik. Ujaran-ujaran Ahoker yang begitu berisik di dunia sosial media serta pengkultusan membabi buta kepada Ahok membuat publik menjadi hilang rasa ke ahok.
5. Prestasi Ahok yang dinilai hanya diuntungkan rakyat kelas atas sehingga masyarakat bawah akan gigih terjun menolak Ahok  dengan penuh dendam.
Ini sebuah ancaman besar buat Ahok mengingat Jakarta penduduknya masih banyak berekonomi menengah ke bawah.
6. Bergabungnya orang bermasalah di kubu Ahok menyebabkan kelompok reformis pun berpikir 2x untuk merekomendasikan atau mengkampanyekan Ahok jadi Gubernur DKI kembali.