Mohon tunggu...
AZNIL TAN
AZNIL TAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Koordinator Nasional Poros Benhil

Merdeka 100%

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kesaksian Penawaran Proyek Pemulihan Nama Baik Soeharto Tahun 1999

25 Mei 2016   18:17 Diperbarui: 26 Mei 2016   03:38 2161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adili dan Sita Kekayaan Soeharto (tempo.co.id)

Tapi proyek politik ini saya tolak.  Banyak yang menyayangkan sikap saya tersebut karena dianggap bodoh telah menyia-nyiakan peluang untuk menjadi kaya raya. Saya dianggap terlalu idealis karena paska Soeharto lengser beberapa kekuatan politik dan gerakan jalanan saling berpacu-pacu menjilat pihak Cendana mendapatkan dana sedangkan saya menyia-nyiakan peluang yang sudah terbentang lebar itu. 

Bagi saya menjaga konsistensi gerakan mahasiswa '98 adalah nilai tertinggi dan tidak bisa dibayar sebesar apapun. Saya tidak akan pernah mengkhianati gerakan mahasiswa yang dibangun dengan darah dan air mata oleh para mahasiswa dan rakyat. Saya pun tak akan menghentikan jutaan harapan rakyat Indonesia untuk keluar dari tatanan bernegara dan berbangsa yang busuk dibangun oleh Soeharto dimana sampai sekarang ini masih kuat membudaya.  

Tekad saya sudah bulat untuk membentuk bangsa  Indonesia sejahtera dan keluar dari penderitan menimpa bangsa ini dari generasi ke generasi. Peran negara harus hadir untuk itu dan saya tidak boleh melemahkan tujuan tersebut lalu membenarkan sistem dibangun Soeharto. 

Atas munculnya gerakan mengusulkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional sudah bisa ditebak sebuah proyek besar dimainkan oleh keluarga Cendana dan kroni-kroninya. Sebuah proyek yang  penuh transaksi dan taburan uang. Bukan sebuah aspirasi yang lahir dari sebuah keinginan murni dan penilaian objektif. Tetapi sebuah proyek politik penghapusan dosa-dosa Soeharto serta bertujuan membangkitkan kembali faham dan kejayaan Orde Baru dalam kancah politik.

Untuk itu, mahasiswa harus waspada adanya upaya para broker politik memanfaatkan  kemurnian gerakan mahasiswa memberi proyek politik mengusung Soeharto sebagai Pahlawan Nasional.

Bagi pihak Cendana, nama baik adalah segala-galanya dan seberapa pun harganya akan siap dibayar. Uang bagi keturunan Soeharto bukan persoalan. Dalam tradisi Orde Baru penggunaan kekuatan uang untuk mencapai tujuan adalah hal yang lumrah.  Dalam prinsip Orde Baru bahwa dengan uang semua bisa diatur. 

Kesaksian ini saya buat  pada tanggal 25 Mei 1998 di Jakarta dengan sesungguhnya dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai bukti sejarah dalam menyikapi atas kencangnya usulan gelar Pahlawan diberikan kepada Soeharto dan demi menjaga keluhuran gerakan mahasiswa '98.

Hormat saya,

AZNIL, ST

Presidium Nasional PENA '98

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun