Mohon tunggu...
AZNIL TAN
AZNIL TAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Koordinator Nasional Poros Benhil

Merdeka 100%

Selanjutnya

Tutup

Politik

Per 1 Januari 2016, Golkar Partai Ilegal

31 Desember 2015   20:02 Diperbarui: 1 Januari 2016   17:26 2909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 20 Oktober 2015, Mahkamah Agung memutuskan memenangkan gugatan Aburizal Bakrie terhadap SK kepengurusan yang dikeluarkan pemerintah untuk kubu Agung Laksono. Namu pada tanggal 2 November, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya Bidang Hukum hasil Munas Ancol Lawrence Siburian menyatakan, kubunya telah mengajukan kasasi dan berharap agar putusan itu dibatalkan.

Pada tanggal 16 Desember 2015 , Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H Laoly, mengembalikan persoalan Golkar ke internal partai berlambang pohon beringin sesuai UU Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Kemudian pada tanggal 30 Desember 2015 mencabut SK kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol pimpinan Agung Laksono yang bernomor AHU.4.AH.11.01-52.  tertanggal 30 Desember 2015.

Dengan dicabutnya SK Menkum HAM terhadap kepengurusan Golkar maka kepengurusan Golkar yang sah adalah hasil Munas Riau.  Konsekuensinya jika tak lekas mencari solusi sampai jam 00.00, memasuki tahun baru 2016 Partai berlambang beringin ini akan menjadi sebuah partai tidak diakui dipemerintahan Indonesia dan tumbang per 1 Januari 2016.  Berdasarkan bocoran dari Fayakhun Andriadi ternyata  SK Munas Riau berakhir 31 Desember 2015.

 

Hukum Karma kah?

Dari sejarah tersebut, sepertinya  hukum karma sedang menimpa Golkar. Partai Golkar adalah partai yang pernah mengkhianati Indonesia sebagai partai antek kaum kapitalis global. Partai yang terlibat langsung atas  kepalsuan berdemokrasi selama 32 tahun dilakukan di Indonesia dengan topeng Pancasila.

Bukan itu saja, Soeharto dan pembantu militernya merekayasa Kongres PDI di Medan dan mendudukkan kembali Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI. Rekayasa pemerintahan Orde Baru untuk menggulingkan Megawati itu dilawan pendukung Megawati dengan menggelar mimbar bebas di Kantor DPP PDI.

Atas perbuatannya, Golkar seperti mendapat karmanya. Sebuah akibat dari tindakan/perilaku/sikap dari kehidupan yang lampau dan yang menentukan nasib saat ini. 

Sebuah karma yang datang bukan dari sebuah rekayasa politik yang licik dan menghalalkan segala cara. Tumbangnya Golkar bukan dengan pertumpahan  darpah. Tetapi  karma  dari sebuah konsekuensi ketamakan untuk berkuasa.

Selamat Tahun Baru 2016

Kita sambut tahun-tahun selanjutnya, Indonesia negara bebas politik kotor. Aamiin 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun