Mohon tunggu...
Azmy Gilang Muharrom
Azmy Gilang Muharrom Mohon Tunggu... -

Lagi belajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review Film Dokumenter "Before The Flood" (2016), Leonardo Dicaprio Blusukan

10 November 2017   22:28 Diperbarui: 11 November 2017   05:20 10189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

8. Kepulauan Pasifik

Leo menyelami kepualauan pasifik dengan kapal selam. Raut wajahnya terlihat sedih ketika pemandangan yang terlihat adalah bebatuan koral dan terumbu karang rusak dan mati sebanyak 50% dalam 3o tahun terakhir. Penyebabnya masih sama, pemanasan global dari industri sekitar yang memproduksi polusi di atmosfer.

9. Riau, Indonesia

Leo mendatangi Indonesia di pulau Sumatera. Leo datang bersamaan dengan peristiwa terbesar yang selalu terjadi di setiap tahun di pulau Sumatera, yaitu kebakaran hutan. Kebakaran hutan disebabkan perluasan lahan perkebunan kelapa sawit. Namun, dalam perluasan lahan itu, menggunakan cara "dibakar". Pembakaran hutan bukan sesuatu yang diizinkan karena cadangan hutan hujan di dunia tinggal menyisakan sedikit, salah satunya di Indonesia. Izin pembakaran seharusnya tidak bisa dilakukan, namun pemerintah Indonesia masih memiliki penyakit praktik korupsi, pemerintah membuat izin perluaasan lahan dengan cara dibakar.

KESIMPULAN

Melalui film dokumenter "Before The Flood" saya rasa dapat mengubah cara pandang dan gaya hidup yang kita lakukan setiap hari. Manusia di bumi dapat menghasilkan pencemaran iklim di muka bumi setiap hari. Contohnya adalah satu daging burger sama dengan menyalakan AC/pendingin ruangan selama 24 jam. Itu dapat menimbulkan menipisnya lapisan ozon. Tim National Geographic sangat pas dalam memilih cerita tentang perubahan iklim di dunia. Mengingat usia bumi yang sudah tua didampingi dengan eksploitasi sumber daya alam. 

Penggarapan produksi visual film dokumenter sangat kaya akan gambar. Gambar tidak hanya g diambil dari tim internal, namun mengambil gambar eksklusif dari masyarakat. Tidak berhenti sampai di situ, kekayaan informasi juga terasa dalam film dokumenter ini. Sumber informasi didapat dari berbagai data dan narasumber yang ahli dari berbagai bidang. Bahkan narasumber didapat dari berbagai negara, alhasil sudut pandang sangat variatif dan menarik.

RATE : 9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun