Blusukan selanjutnya, Leo mengunjungi bebatuan es di Pacific Island. Ia didampingi oleh Dr. Enric Sala dan Jake Awa sebagai pemandu kawasan. Enric menyatakan kondisi gunung es Pacific Island makin mencair akibat pemanasan global. Pemandangan menarik terlihat ketika rombongan Paus yang naik ke permukaan laut, tentu itu membuat Leo menunjukan rasa kekagumannya.
3. Kangerlussuaq, GreenLand
Selanjutnya Leo menelusuri Kangerlussuaq didampingi oleh Prof. Jason selaku peneliti geologi. Lagi-lagi, Leo dibuat takjub, namun kali ini terasa sedikit menegangkan karena selagi menelusuri area, secara tiba-tiba terjadi longsor es dari atas pegunungan sekitar. National Geographic sangat cepat dan tanggap engambil momen tersebut, sehingga emosi bisa tersampaikan debgan baik.
4. Miami, Amerika
Kini Leo kembali ke negara asalnya, Amerika. Ia mengunjungi gedung Miami beach, city hall bertemu dengan Philip Levine selaku Wali kota Miami. Mereka membicarakan kondisi Miami dan sekitarnya yang mudah terkena banjir apabila masuk musim penghujan. Miami sedang membuat gorong-gorong untuk menampung air demi mencegah banjir d musim penghujan. Proyek itu menghabiskan 400 juta dolar.
5. Beijing, China
Setlah blusukan ke Barat, Leo mengunjungi Asia tepatnya Beijing, China. Leo menemukan informasi bahwa China adalah penyebar karbon dioksida akibat adanya angka jumlah industri yang besar dan fenomena urbanisasi selama 35 tahun terakhir. Hal itu yang menjadikan China sebagai pencipta polusi udara paling buruk nomor satu.
6. India
Leo menemukan fakta mencengangkan, bahwa terdapat 300 juta orang hidup tanpa listrik. Fakta itu yang membuat sebagian mayarakat kecil membuat inovasi untuk menciptakan gas dari proses pengolahan kotoran sapi. Hal lain, India merupakan negara ketiga atau empat negara yang memiliki sumber daya batu bara terbesar. Harga batu bara adalah sumber daya yang murah, sehingga eksploitasi di sana semakin menjadi-jadi. Dilema.
7. Abaiang, Karibati & Bablomekang, Palau (Negara Kepulauan)
Sekilas melihat gambar yang ditampilkan menggugah dan merangsang mata oleh hamparan laun yang cantic. Namun, tiba-tiba penonton disuguhkan dengan rumah masyarakat setempat yang roboh akibat banjir bandang di kepulauan tersebut. Anote Tong sebagai Presiden Karibati menyatakan bahwa negara kepulauan ini berada di bawah permukaan laut. Lalu Tomy E selaku Presiden Palau menambahkan karena kejadian itu diakibatkan dari pemanasan global.