dan saat malam mengambil jatahnya
padam di udara,
sayap sayap tak tentu batas mengepak ruang kosong,
angin berjalan seinginnya,
nyanyian pilu makna,
semakin meraba tak tentu nasibnyaÂ
semakin melangkah hilang arah
kita bertanya semakin jauh dan tiadaÂ
kepada apa dan bagaimanaÂ
kepada kapan dan dimanaÂ
kepada kenapa dan siapaÂ
kepada dia, mereka, atau kita?
kepadanya  gugur makna!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!