Selain itu, reformasi kebijakan perpajakan juga diperlukan untuk menyederhanakan proses pembayaran pajak. Reformasi ini bisa mencakup pengurangan birokrasi, peningkatan transparansi, dan pemberian insentif bagi wajib pajak yang patuh.
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun target ini ambisius, beberapa tantangan besar masih menghadang, seperti:
1. Penghindaran Pajak dan Korupsi: Praktik penghindaran pajak serta korupsi masih menjadi masalah yang perlu diatasi untuk memastikan semua penerimaan masuk ke kas negara.
2. Beban Pembayaran Utang: Dengan hampir 50% dari pendapatan negara digunakan untuk membayar utang, ruang fiskal untuk investasi pembangunan menjadi terbatas.
3. Kondisi Ekonomi Global: Ketidakpastian ekonomi global, seperti inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, dapat mempengaruhi penerimaan pajak di Indonesia.
Kesimpulan
Target pendapatan negara sebesar Rp 3.005,1 triliun adalah tantangan yang besar namun realistis dengan strategi yang tepat. Pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN), reformasi perpajakan, optimalisasi kepatuhan, dan pemanfaatan teknologi akan menjadi kunci sukses untuk mencapai target ini. Meskipun ada tantangan yang perlu diatasi, langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan sistem perpajakan yang lebih efektif, transparan, dan mendukung pembangunan nasional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI