2. Ketersediaan Hardware dan Software
Saat di sekolah, fasilitas belajar yang akan digunakan untuk guru dan murid disediakan oleh pihak sekolah masing-masing. Namun saat masa pandemi seperti sekarang ini, fasilitas tidak sepenuhnya bergantung kepada pihak sekolah, melainkan pada ketersediaan dari masing-masing guru dan juga murid. Sehingga, hal ini cukup menjadi masalah dalam efektivitas belajar secara online dari rumah, dikarenakan berbeda-bedanya kondisi ekonomi di tiap keluarga. Dengan tidak adanya perangkat yang mendukung pembelajaran daring, seperti Handphone Android ataupun Komputer/Laptop, menjadi masalah utama dalam ke efektifan belajar dari rumah secara online.
      Dikarenakan masalah tersebut, Menteri pendidikan dan kebudayaan mengambil inisiatif yaitu menayangkan program acara edukasi di televisi "Belajar Dari Rumah" untuk semua kalangan dan juga golongan di masa Covid-19. Sehingga, orang tua dan anak-anak juga mendapatkan tayangan edukasi selama di rumah di masa pandemi Covid-19.
      Untuk software sendiri, biasanya yang digunakan untuk sistem belajar online ataupun dalam jaringan (Daring) adalah, WhatsApp, Classroom, E-learning, Zoom, Cloudx, dll. Tentunya aplikasi-aplikasi yang disebutkan tersebut, memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Dan tenaga pendidik bebas memilih aplikasi apa yang digunakan selama belajar dari rumah, sesuai dengan kebutuhan siswa/i dan mahasiswa/i.
3. Ketersediaan Akses Internet dan Jaringan
      Indonesia Termasuk ke dalam urutan yang cukup rendah dalam hal kecepatan jaringan internet yang ada di dunia. Sehingga, bukan hal baru jika banyak masyarakat yang selalu mengeluh akan akses jaringan yang ada di Indonesia. Apalagi disaat masa pandemi virus corona, yang mana jaringan internet sangat dibutuhkan untuk mendukung keefektifan belajar secara online dari rumah. Akses Internet dan Jaringan tentunya merupakan kunci belajar dari rumah atau belajar di dalam jaringan (Daring). Kalau di kota-kota besar, kecepatan jaringan tentunya cukup lancar dibandingkan dengan kota-kota kecil yang ada di Indonesia.
      Ketika disekolah, mungkin ada jaringan Wifi yang disediakan oleh pihak sekolah untuk membantu proses mengajar dan belajar. Namun, seperti di saat wabah virus corona ini, tentunya akses internet disediakan sendiri oleh masing-masing guru dan juga murid. Jika golongan ekonomi menengah ke atas, mungkin bisa menyediakan jaringan Wifi yang cukup stabil dirumahnya masing-masing. Jika golongan ekonomi menengah ke bawah, tentunya untuk menyediakan paket internet yang stabil, yang ketika dibeli dirasa cukup mahal. Apalagi untuk provider jaringan internet yang tidak begitu stabil, yang digunakan di daerah yang akses jaringannya juga masih terbilang tidak begitu lancar. Sehingga, ini menjadi alasan kurang efektifnya belajar secara online dirumah ketika masa pandemi Covid-19 ini.
      Itu adalah beberapa faktor utama masalah yang Penulis rangkum dalam tulisan ini, yang menyebabkan kurang efektifnya sistem pembelajaran dari rumah secara online atau dalam jaringan (Daring) di masa pandemi Covid-19. Tentu saja, bukan hanya ada dampak buruk yang terjadi di dalam sistem pembelajaran online ini, juga ada hal baik yang dapat di ambil dari hal tersebut, diantaranya yaitu:
- Menjadikan seorang pelajar menjadi lebih mandiri dalam belajar di masa depan
- Menjadikan sekolah lebih dipaksa dalam mengunakan teknologi informasi secara luas dalam hal belajar
Terakhir, kita semua harus berdoa semoga pandemi Covid-19 cepat berakhir dan hilang dari dunia ini dan juga pulih kembali. Sehingga, setiap orang di dunia dapat beraktivitas kembali dengan normal, terutama di dalam hal Pekerjaan dan di dalam dunia Pendidikan.
Â
Penulis adalah Mahasiswa S1 Ilmu Komputer