Mohon tunggu...
Azmi Rafif Abdul Majid
Azmi Rafif Abdul Majid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa UPNVJ, dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, program studi ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Korean Wave: Gelombang Kesenangan atau Obsesi Berlebihan?

28 November 2023   15:00 Diperbarui: 4 Desember 2023   08:53 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grupband BTS berdansa di musik video "Fake Love", Sumber Gambar : Youtube

Indonesia dikenal memiliki basis penggemar KPop yang besar, dan para penggemar fanatik yang disebut Shawol merasakan kehilangan yang sangat mendalam atas kematian idolanya. Bahkan, ada yang mengungkapkan keinginan untuk menyusul Jonghyun dengan mencoba bunuh diri, seperti yang diungkapkan oleh seorang pengguna Twitter dengan akun @KEY_cebong pada 18 Desember 2017.

"I can't endure it anymore. Mom, dad, Jonghyun oppa, we'll meet really soon," cuitnya.

Setelah cuit tersebut, muncul informasi bahwa @KEY_cebong dirawat di rumah sakit, dan teman-teman Shawol meminta doa untuk kesembuhan dan kekuatan mereka. Kabar ini diperkuat dengan capture-an foto Insta Story yang menunjukkan @KEY_cebong sedang terkulai lemah di rumah sakit, bahkan dalam kondisi kritis akibat overdosis.

Dari sini terungkap bahwa pemilik akun keycebong bernama Devi, adik dari Mbak Devi yang memiliki akun tersebut. Devi dirawat di rumah sakit karena overdosis dan sempat dalam keadaan kritis, namun setelah melalui masa kritis, Devi akhirnya memberitahu bahwa ia sudah siuman dan sedang dalam masa penyembuhan.

Selain Devi, terdapat cerita lain dari seorang Shawol yang mengalami kesedihan mendalam setelah kepergian Jonghyun. Sebuah akun Twitter @searcingmutual membagikan kisah seorang tunangan Shawol yang terpuruk setelah mengetahui berita meninggalnya Jonghyun.

Cerita tersebut menunjukkan bagaimana kehadiran idol dapat memiliki dampak yang mendalam dalam kehidupan penggemar, bahkan bisa menjadi sumber kekuatan bagi mereka yang mengalami kesulitan. Hal ini mengingatkan kita bahwa para idol, meskipun mungkin terlihat sebagai figur publik, juga memiliki pengaruh besar dalam kehidupan pribadi penggemar mereka.

Situasi ini menyoroti pentingnya pengelolaan emosi dan dukungan mental, terutama di kalangan penggemar fanatik, untuk mencegah terjadinya tindakan ekstrem yang dapat membahayakan nyawa mereka.

Foto akun twitter @KEY_cebong sedang dirawat di rumah sakit beserta foto Jonghyun, Sumber Gambar : Kolase Tribunstyle
Foto akun twitter @KEY_cebong sedang dirawat di rumah sakit beserta foto Jonghyun, Sumber Gambar : Kolase Tribunstyle

Keberadaan media sosial semakin memperparah situasi ini. Dengan adanya platform-media tersebut, penggemar dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang kehidupan pribadi dan profesional selebriti yang mereka kagumi. Hal ini menciptakan lingkungan di mana pengidap CWS dapat terus-menerus terpapar informasi mengenai idola mereka, memperdalam obsesi mereka dan mendorong perilaku yang tidak sehat.

Situasi ini menunjukkan bahwa CWS bukan hanya masalah individual, tetapi juga dapat memberikan dampak yang merugikan pada orang sekitar pengidap CWS. Penting untuk memahami bahwa pengidap CWS perlu mendapatkan dukungan dan pengelolaan yang tepat untuk mencegah perkembangan perilaku yang lebih serius dan potensial merugikan.

Celebrity Worship Syndrome (CWS) dapat dihindari dengan beberapa langkah. Pertama, penting untuk membatasi rasa kagum terhadap selebriti dengan menyadari bahwa mereka juga manusia yang memiliki kekurangan. Dengan mengingat hal ini, seseorang dapat menghindari terperangkap dalam obsesi berlebihan terhadap kehidupan selebriti. Kedua, memberikan ruang privasi kepada selebriti merupakan langkah yang sangat diperlukan. Menghargai batasan pribadi dan kehidupan pribadi selebriti dapat membantu mencegah invasi privasi yang berlebihan, yang dapat menjadi pemicu CWS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun