Mohon tunggu...
Azmi Oktansyah
Azmi Oktansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mulai aja dulu

20107030082 - Ilmu Komunikasi - UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

NoonGil, Teknologi yang Memberi Kehidupan pada Tunanetra

29 Juni 2021   13:15 Diperbarui: 29 Juni 2021   13:38 2377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Teknologi AI yang diciptakan oleh In-Jae company memberikan dampak yang sedikit merugikan pada pihak lain. Ada satu perusahaan yang bekerja sama dengan memanfaatkan fitur keamanan dari kecerdasan buatan milik In-Jae Company. Tentu saja hal itu menggantikan posisi manusia dengan teknologi dalam hal keamanan. Ada satpam yang berdemo dan dipecat dari perusahaan tersebut karena tugasnya tergantikan oleh kecerdasan buatan In-Jae Company. Saat itu Bu Yoon selaku mentor In-Jae Company mengingatkan bahwasannya setiap hal itu memiliki risiko, sekalipun untuk hal baik yang kita lakukan. Bu Yoon juga menjelaskan bahwa risiko itu adalah keadaan krisis, maka yang perlu dilakukan adalah menanganinya bukan menghindarinya.

dokpri: file screenshot
dokpri: file screenshot
       Disadari atau tidak, tujuan teknologi yaitu mempermudah keperluan manusia. Namun pada realitas yang terjadi sekarang banyak orang yang kehilangan pekerjaannya karena tergantikan oleh teknologi itu sendiri. Hal itu merupakan sebuah risiko dari berkembangnya teknologi. Yang kita perlukan sekarang adalah cara untuk bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.

Jujurlah Kepada Orang Tua, Mereka Mengharapkan Itu

       Ketika akhirnya Nam Do-San jujur kepada orang tuanya bahwa ia mencontek ketika olimpiade matematika 15 tahun lalu, maka saat itu orang tuanya kecewa bahwa ia juara dengan hasil contekan. Orang tua Do-San selalu membanggakannya dan sedikit keras dalam mendidik. Tetapi bagaimana pun yang diharapkan orang tua adalah kejujuran dan keterus terangan sang anak pada orang tua.

dokpri: file screenshot
dokpri: file screenshot
       Jika dilihat dari perspektif lain, sebenarnya siapa yang bermasalah ketika anak tidak jujur dan berterus terang kepada orang tuanya. Karena di kehidupan nyata banyak sekali anak yang merasa tidak memiliki ruang dalam keluarga karena tidak pernah dilibatkan dalam berkomunikasi. Untuk membuat anak bisa terbuka kepada orang tuanya maka diawali dengan pola asuh yang benar dari orang tua itu sendiri. Mengingat orang tua adalah orang pertama yang menerima anaknya beradaptasi di dunia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun