Mohon tunggu...
Azmi Hardi Roza
Azmi Hardi Roza Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ingin menjadi ayah yang baik

Suka jalan kaki, suka makan pempek

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kereta Cepat sebagai Agen Perubahan (II)

3 Januari 2020   22:53 Diperbarui: 4 Januari 2020   09:15 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cina. Cina memiliki dua kereta cepat yaitu Shanghai Maglev dan Harmony CRH 380A.

Shanghai Maglev lebih dikenal dengan SMT (Shanghai Maglev Train). Sudah wara wiri secara komersil di Cina sejak Januari tahun 2004. Yaitu rute bandar udara Pudong ke pusat kota Shanghai. Terbilang singkat memang. Kecepatan maksimalnya 431 km/jam.

Namun karena alasan keamanan kereta ini hanya digeber dengan kecepatan maksimal 300 km/jam saja. Hingga demikian jarak Longyang Road Metro Station Shanghai menuju bandara Pudong dapat ditempuh dalam waktu 8 menit saja.

Sementara Harmony CRH 380A memiliki kecepatan lebih tinggi dibanding SMT, dia mampu melesat dengan kecepatan 486 km/jam di jalur antar kota Shanghai-Hangzhou pada Desember 2010 lalu saat uji pertamanya. Mulai beroperasi reguler melayani penumpang dengan tujuan Shanghai-Nanjing dan Shanghai-Hangzhou di rel khusus dengan safety speed 340 km/jam di tahun yang sama.

Spanyol. Siemens Velaro E/AVS merupakan kereta tercepat ke empat di dunia. Velaro sebenarnya sebuah tekhnologi dari Jerman. Namun dioperasikan di Spanyol dan terbukti handal melayani rute Madrid - Barcelona selama bertahun-tahun tanpa cacat. Velaro mampu menembus jarak sejauh 625 km hanya dalam waktu kurang dari 2 jam 30 menit.

Lalu bagaimana Indonesia.

Kendaraan sakti itu adalah CR400AF. Ini merupak generasi terbaru dari tipenya. Mampu melesat dengan kecepatan maksimal 420 km/jam. Namun untuk kegiatan regulernya CR400AF akan digeber dengan kecepatan maksimal 350 km/jam saja. Dengan arti kata, Jakarta -- Bandung yang berjarak 143 km dapat dilahap selama 36 menit untuk perjalanan langsung dan 46 menit dengan kondisi perjalanan berhenti di setiap stasiun yaitu Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar.

Dalam rencana Pemerintah CR400AF akan dioperasikan pada 2021.

Semoga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun