Mohon tunggu...
azmi muharom
azmi muharom Mohon Tunggu... Pelajar/ Mahasiswa -

azmi muharom azmihalo.blogspot.com twitter, line, instagram : @azmihalo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sehari Telusuri Kisah Perjalanan Penjelajah Rusia ke Papua

24 Mei 2016   02:25 Diperbarui: 24 Mei 2016   12:30 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Permira Moscow
Foto Permira Moscow
Akhirnya Nicholas Maclay sampai di tanah Papua. Trivia Papua dari mahasiswa Indonesia dan dibantu para mahasiswa Afrika menampilkan hentak musik dan tari penuh semangat. Sukseslah perjalanan Nicholas Maclay sebagai penjelajah di tanah Papua, sukses pula mahasiswa Indonesia memberi gambar ragamnya budaya Indonesia.

Masih Ada Kisah Lainnya
Panitia menenangkan hati para penonton dengan menyuguhkan penampilan tarian kontemporer, dimulai dari tarian berburu dan putri Suku Dayak, juga tarian kipas Sulawesi yang disandingkan dengan tarian kipas buchaechum dari Korea, serta goyang lenggang Jakarta.

Panggung pun ditata apik dengan mini drama Indonesia, awalnya ada pemuda sedang menonton TV. Saya tahu itu adalah iklan pariwisata dari kementerian, namun video dibuat dengan efek dramatis dan sang pemuda pun tertidur.

Foto Permira Moscow
Foto Permira Moscow
Mini drama pun dimulai. Di layar panggung terlihat pesona Banten, pemuda itu terbangun dari tidurnya di antara para pendekar pencak silat. Dia ikut bertarung di panggung. Setting beralih ke Sumatera barat, Jawa Timur, Kalimantan timur, Maluku, Papua dan Sulawesi. Semuanya diisi dengan tarian daerah, kecuali di Sulawesi sang pemuda malah beradu pantun dengan bersarung dan berkopiah. Menurut kami ketika drama ini berada di Maluku, suasana mistis dan bambu gila sangatlah menghibur, jadi terbersit dalam hati untuk mengambil bambu dan mencobanya, mungkin masuk rekor sebagai permainan bamboo gila pertama di Eropa.

Acara diakhiri dengan seluruh penari berkumpul menampilkan tarian Yamko Rambe Yamko, Sajojo, Manuk Dadali, Angin Mamere, Rasa Sayange dan tentunya tarian Kalimantan. Usai sudah mini drama ini dengan kata penutup dari Senior Advisor Mahasiswa Kalimantan Timur dan Gubernur Kalimantan Timur.

Hari ini luar biasa, setelah Pelita Cinta Nusantara, kami semakin cinta dengan Indonesia melalui rangkaian Indonesian Kitchen yang lezat. Aduh kenyang aduh senang sahutku. Sita diam sejenak terlihat anggun dengan kebaya putih, "Aku merasakan hal yang sama!" ungkapnya dengan senyum gembira.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun