Mohon tunggu...
Azlan Shah
Azlan Shah Mohon Tunggu... Arsitek - Penulis

Arsitek, Entreprenuer

Selanjutnya

Tutup

Financial

Jatuhnya Saham GIAA dan Rencana Mogok Pilot Garuda Indonesia

17 Juni 2018   23:14 Diperbarui: 4 Maret 2019   12:08 1730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tren saham GIAA dalam 2 tahun terakhir

Hebohnya rencana mogok pilot Garuda dalam berita pers dari Sekretariat Bersama PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta pada 1 Juni 2018 yang lalu

Penyebab masalah

Rencana mogok pilot-pilot Garuda disampaikan dalam berita pers tersebut sebagai langkah terakhir perbaikan manajemen Garuda yang diklaim pihak Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Karyawan Garuda (SEKARGA) dapat di-unduh berita pers lengkapnya disini.

Bahkan sejak tahun 2017 lalu, mereka mengatakan bahwa sudah terlebih dahulu mencoba memberikan masukan kepada Menteri BUMN, Rini Soemarno tetapi tidak mendapat respon yang diharapkan.

Ibu menteri sangat menyayangkan sikap dari karyawan Garuda karena kerugian signifikan pada tahun 2017 sebesar USD 213,4 juta meskipun pada tahun 2016 berhasil surplus keuntungan USD 9,4 juta. Laporan keuangan PT. Garuda Indonesia (Persero) dapat diunduh disini.

Seperti yang kita ketahui, banyak rute-rute baru yang dihasilkan sejak saat itu ditambah penambahan jumlah armada pesawat malah memberikan dampak buruk karena kurangnya penumpang. Hal ini disesalkan banyak pihak karena kerugian terakhir pada kuartal I 2018 lalu per 31 Maret sebesar USD 64,2 juta atau 889,2 miliar rupiah dalam kurs rupiah 13.850.

Kerugian maskapai Garuda Indonesia
Kerugian maskapai Garuda Indonesia

Berita terbaru

Terkait masalah ini, Hengki Heriandono selaku vice president corporate secretary mengatakan kepada awak media Tribun, bahwa persero sudah mengantisipasi masalah ini dengan menyiapkan Angkatan Udara TNI untuk menggantikan sementara pilot-pilot Garuda yang mogok terbang.

Pilot TNI AU pun sudah memastikan bahwa mereka siap untuk menggantikan posisi pilot Garuda yang mogok nantinya.

Lebih lanjut baru-baru ini, Sekretariat Bersama PT. Garuda Indonesia Tbk. menyebutkan bahwa mereka tidak akan melakukan aksi mogok pada saat momentum puncak lebaran nanti, namun akan mengambil waktu lainnya dengan mengumumkan terlebih dahulu 7 hari sebelum aksi mogok.

Entah ini karena ancaman direksi Garuda tadi, padahal pernyataan ini benar-benar dapat berakibat buruk pada penjualan tiket Garuda karena ketidakpastian penerbangan walaupun ada jaminan bantuan dari pilot-pilot TNI AU.

Terakhir, manajemen Garuda Indonesia meminta meningkatkan tarif batas bawah yang semula dari 30% menjadi 40% tarif batas atas, dilansir Kontan. Dengan dalih melemahnya nilai tukar dolar AS padahal Garuda Indonesia semestinya menjadi BUMN yang kuat di pasar internasional dengan 30% pemasukan dalam mata uang dolar AS.

RUPST Garuda Indonesia (GIAA)

Sebelumnya, pada 8 Maret 2018 lalu, diterbitkan surat Jadwal Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK, PT (GIAA) kepada setiap pemegang saham.

RUPST Garuda Indonesia (GIAA) 2018
RUPST Garuda Indonesia (GIAA) 2018
Seperti yang kita ketahui, mata acara rapat RUPST yang diadakan 19 April lalu terdiri dari:

1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2017;

2. Penetapan Remunerasi (Gaji/Honorarium, Fasilitas dan Tunjangan) untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2018;

3. Penunjukan Kantor Akuntan Publik;

4. Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Perdana dan Laporan Hasil Pelaksanaan Management and Employee Stock Option Program (MESOP);

5. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan;

6. Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-02/MBU/07/2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara;

7. Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-03/MBU/08/2017 tentang Pedoman Kerja Sama Badan Usaha Milik Negara jo. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-04/MBU/09/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-03/MBU/08/2017 tentang Pedoman Kerja Sama Badan Usaha Milik Negara;

8. Perubahan Pengurus Perseroan.

Dimana lebih dari 99% anggota yang hadir dan mewakili 23.232.266.134 saham (89,75 % dari total) menyetujui setiap mata acara. Selengkapnya dapat diunduh disini.

Tren saham GIAA

Saham GIAA terus mengalami penurunan sejak IPO dari Rp 750 per saham dari 2011 menjadi Rp 248 per lembar saham per 6 Juni 2018. Berikut chart saham Garuda dalam 2 tahun terakhir.

Tren saham GIAA dalam 2 tahun terakhir
Tren saham GIAA dalam 2 tahun terakhir
Walaupun ada keterkaitan dengan momen profit taking asing pada bulan kemarin, IHSG berpotensi bounceback terlihat dari grafik dibawah. Rupiah dilansir menguat ke 13.850 per dolar AS (FXScouts).

Baca juga: Alasan Fundamental Melemahnya Rupiah Saat Ini

IHSG hari ini oleh Google
IHSG hari ini oleh Google
Namun dengan aksi mogok ini, pastinya investor menjadi enggan untuk menanamkan kembali modal mereka pada GIAA paling tidak sampai kebijakan manajemen yang berubah dan isu aksi mogok yang selesai dengan damai.

Penurunan nilai GIAA yang miris dilihat dibandingkan dengan reputasi luar biasa sampai akhir 2016. Kita nantikan saja kelanjutannya. Sampai kapan masalah ini akan berlangsung.

Kesimpulan dan pengamatan pribadi

Kebijakan direksi dalam penambahan rute dan jumlah pesawat terbang memukul turun nilai saham GIAA karena tidak ditunjang dengan riset yang tepat terkait pasar baru tersebut. Seakan tidak peduli, banyak rute-rute baru yang direncanakan akan ditambah walaupun persero terus mengalami kerugian.

Padahal potensi Garuda Indonesia sebagai salah satu maskapai penerbangan yang disegani di kancah internasional sangat tinggi namun saat ini BUMN tersebut tidak memiliki pegangan yang cukup dengan sisa cash USD 305 juta dan peningkatan hutang sebesar USD 150 juta sejak awal 2018 per kuartal I (31 Maret 2018).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun