Oleh: Azkia Shofani Aulia
Dulunya, berdiri saja aku perlu pegangan
Kini berlari pun terasa ringan
Menjelajah apa yang pernah beliau ceritakan
Melihat semua yang sebelumnya adalah hal yang beliau gambarkan
Dulunya aku tak bisa bicara
Sekarang bahkan bantahan bisa keluar dari mulutku
Tak tau terima kasih memang
Durhakanya diri ini pada beliau yang sudah pernah lelah menimang
Yang menjadi pendidik pertamaku
Ensiklopedia sebagian hidupku
Pemantau tumbuh kembangku
Pendamping prosesku
Mungkin kini aku terlewat
Terlena dunia beranjak dewasa yang penuh durjana
Masih ingin uluran tanganmu untuk memberi sekat
Aku kembali setelah terlalu jauh berkelana
Maaf...
Cukupkah satu kata itu menjadi penyembuh luka?
Lautan salahku pada beliau entah kapan bisa surut
Harapku pedihnya lenyap bagai garam yang larut
Doa tak henti-hentinya terpanjatkan
Semoga beliau dan aku masih bisa bergandengan, hingga maut memisahkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H