Pemantau tumbuh kembangku
Pendamping prosesku
Mungkin kini aku terlewat
Terlena dunia beranjak dewasa yang penuh durjana
Masih ingin uluran tanganmu untuk memberi sekat
Aku kembali setelah terlalu jauh berkelana
Maaf...
Cukupkah satu kata itu menjadi penyembuh luka?
Lautan salahku pada beliau entah kapan bisa surut
Harapku pedihnya lenyap bagai garam yang larut
Doa tak henti-hentinya terpanjatkan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!