Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Curi Selendang Dedari!

13 November 2021   15:09 Diperbarui: 13 November 2021   16:55 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata jaka tarub liar
Berbinar
Saat dari balik belukar semak
Bersirobok mujur
Melihat dedari
Bidadari dengan selendang warna warni langit
Turun dari jembatan pelangi

Lalu melepas mahkota
Busana
Jujur
Apa adanya
Menyemplungkan diri
Mandi air jernih
Telaga rahasia,
Sungguh keelokan terindah
Yang bisa disimpan
Di memori lelaki bujangan

Jaka tarub
Mengendap endap
Lalu mencuri selendang kuning,
Disimpannya rapat
Rapat,
Tubuhnya bergetar hebat
Menahan birahi
Menahan hasrat memiliki
Wujud kecantikan sempurna
Mahkluk dua alam

Usai waktu berguyur
Jembatan pelangi
Hampir sirna
Ditelan matahari,
Sepuluh dedari
Bidadari langit
Kembali memakai busana
Rapi jali
Ayu
Cantik
Tiada kira,
Semua selendang sayap
Terbang
Terpasang di pinggang
Dan siap terbang
Ke ufuk nadir sana

Semua terbang cepat
Layaknya kupu kupu
Bermahkota
Kecuali bidadari berwarna kuning,
Ia kehilangan selendang,
Semua menangis meninggalkannya
Di hutan bumi

Sepi
Menggigit

Bidadari kuning
Tangisnya merencah pipi
Hatinya remuk redam
Tak bisa kembali
Ke alam kahyangan

Lalu
Jaka tarub muncul
Sebagai pahlawan berpamrih,
Lalu mereka bercinta
Sepanjang jaman
Kasmaran

Lalu
Satu generasi hibrida
Mahkluk langit
Bumi
Lahir
Lambang cinta
Dua alam

Lalu
Kalian tahu
Selendang kuning ditemukan

Bidadari kuning
Kembali
Terbang ke kahyangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun