Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ki Panji Waluyo AP, Dalang Tiban, Kolaborasi Pentas Pendawa Mbangun Sanggar-Banyumasan Solo-Virtual, Malam Ini!

29 Oktober 2021   18:09 Diperbarui: 30 Oktober 2021   09:18 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setidaknya, ada satu syarat mnjadi dalang yang tidak bisa dioenuhinya, yaitu bersila dengan sempurna karena apernha cidera kaki saat main volley ball. Saat ditelisik lebih jauh. Barulah dibuka rahasia dalang tiban itu.

Pada sebuah perayaan hari kemerdekaan, seniman yang tidak pernah belajar khusus seni mendalang ini, disiapkan oleh kawan-kawan seperjuangan perqlatan wayang lengkap di panggung dengan isntrumen pengiringnya. Saat pentas baru berlangsung sebentar, Ki Panji pingsan dalam posisi duduk di depan wayang kulit yang tengah dimainkannya. Karena tidak jatuhjatuh,  tidak ada yang tahu keadaan sang dalang.

Angin pun berkesiur dan dalam keadaan kegelapan pingsan dunduk itu datanglah cahaya leluhur yang langsung masuk ke kalbu dalam sangat dalang yang mentas karena dipaksa teman-temannya dan meramaikan perayaan tujuh belas agustusan saja niatnya.

Tiba-tiba, seniman yang tak paham babat naskah utuh lakon wayang ini paham semuanya. Mendadak malam itu ia mendapat wahyu tiban sebagai dalang Paripurna. Sungguh pengalaman yang dasyat. Sejak itulah ia malang Mel ntang sebagai dalang. Sampai malam ini kita akan sama-sama menyaksikan kiprahnya. Sebagai duo. Dalang mementaskan lakon "Pendawa Mbangun Sanggar ".

Mari kita saksikan
Kita semangati dan lestarikan senin tradisi wayang. Kulit adiluhung ini melalui pentas virtual!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun