Ada nuansa budaya Bali, karena tempat ibadah ini dibangun dengan gaya khas Majapahit, berpadu  langgam rumah tradisional khas Jawa Tengah. Bangunan masjid ini bisa elok harmonis menyatukan gaya Islam dengan gaya lokal dan enak dinikmati sampai sekarang.
3.Kubah
Kubah atau Mustoko berhias asma Allah sementara menara bernuansa Melayu hingga arsitektur Masjid Agung Demak sepintas seperti bangunan peribadatan agama Hindu . Bentuk bangunan unik ini dinilai  akulturasi dan toleransi masjid sebagai sarana penyebaran agama Islam di tengah umat Hindu. Atapnya berupa tajuk tumpang tiga berbentuk segi empat yang dinilai mirip pura.
4. Soko. Majapahit
Yang menarik, di belakang ruang utama terdapat serambi berukuran 31 x 15 meter dengan tiang-tiang disebut Soko Majapahit. Tiang itu memakan delapan buah yang diperkirakan berasal dari kerjaaan Majapahit. Sementata atap masjid ini tumpang tiga terbuat dari kayu dan berpuncak mustaka. Atap ini dinilai menggambarkan iman, islam dan ihsan. Sementara dindingnya terbuat dari batu dan kapur. Pintu masuk berlukiskan corak klasik
4.Pawestren
Pawestren dibangun khusus untuk shalat jama'ah wanita yang dengan konstruksi kayu jati. Bangunan ini ditopang 8 tiang penyangga, 4 di antaranya berhias ukiran motif Majapahit. Luas lantai yang membujur ke kiblat berukuran 15 x 7,30 m.
5..Lawang Bledek
 Masjid ini memiliki.lawang bledek alias Pintu Bledag, yang berarti pintu petir. Pintu ini terbuat dari kayu jati dengan hiasan cantik bergambar dua kepala naga. Konon, pintu ini bergambar petir yang dilukis dan dilukis oleh Ki Ageng Selo. Berdasarkan kisahnya, Ki Ageng Selo memiliki kesaktian yang bisa menangkap petir. Sehingga, Pintu Bledag ini diyakini bekerja sebagai penangkal petir. Saat ini pemandangan Pintu Bledeg bisa dinikmati di Museum Masjid Agung Demak
Intisari yang bisa dipetik dari keberhasilan Wali Songo membesarkan Kesultanan Demak Bintoro dari sebuah kampung sepi tengah hutan, yaitu Desa Glagah Wangi menjadi sebuah kerajaan Islam Maritim terbesar di Pulau Jawa dan meninggal kan Masjid Agung Demak yang sampai kini masih menjadi tujuan wisata reliji penting adalah hati-hati didalam membuat perencanaan pengembangan wilayah desa, entah untuk menjadi desa wisata atau tujuan lain. Kekuatan karakter budaya lokal harus dilestarikan dengan bijak ketika dipadukan dengan nilai-nilai baru.
Sejatinya pesona Indonesia adalah mozaik perca-perca kearifan lokal yang begitu berbeda, dinamis namun menjaga nilai-nilai adiluhung Bhineka Tunggal Ika
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI