Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Jeruji Penjara Rasamu Aku Tak Ingin Lari Lagi

20 Juni 2021   19:27 Diperbarui: 20 Juni 2021   22:19 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Enak itu sulit sama rasa
 di lidah  berbeda
Beda pula klimaks 

dan lembah wow-nya
Tak percaya?

Tergantung lidahmu
Berasal asli darimana

Tuh, sate padang buat lidah minang
Nikmat teraso
Apalagi bila kau makan di tepi pantai
Bukit Siti Nurbaya
Diayun ombak liar
Pantai Padang
Yang berayun elok
Memikat hati
Sungguh sedap,
Tapi sate padang di bawah Tugu Nonas
Jakarta
Beda jauh goyangan lidahnya
Enak juga
Tapi sulit dikata

Entah beda dendang
Beda  goyang kipas bakarnya
Atau beda rempah
Rahasinya

Mungkin rempah yang sama
Bila tumbuh di Pulau Sumatera
Dan bila bersemak di pulau Jawa
Sungguh beda amukan rasanya

Apa karena zat hara yang tumbuh bersemi dari dalam bumi,
Berkembang
Bertunas
Membesar
Di dua pulau besar
Jauh tak berimbang

Ah, jadi teringat makan sate klathak
Sate kambing potongan besar
Ditusuk jeruji sepeda hitam
Dibakar bara arang kelapa
Liar rasanya
Mengguncang batin
Saat muhibah ke Jogja

Lalu lalap daun pahit pepaya
Dimasak dengan bleng lumpur
Ditambah gudeg manis
Yang diasapi kayu bakar
Slow food
Tak terceritakan
Guncangan nikmatnya

Anehnya
Ketika ketemu gudeg dan cees-nya
Di kota besar lainnya
Masih enak juga
Tapi jelas gradasi rasanya beda

Jadi benarkah
Lidah
Lidah ini
Di penjara
Dimana ia dibesarkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun