Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Kereta Rindumu Tak Ada Aku

18 April 2021   07:39 Diperbarui: 18 April 2021   08:18 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Andai aku disitu
Duduk disampingmu
Menghangati pagi
Dengan secangkir kelam rindu
Dan pahit cemburu

Mungkin. Kereta pagimu
Tak sendu

Glodak
Gluduk gluduk
Terdengar suara keras di luar gerbong
batu diatas besi rel tergiling harapan pilu
Kereta comuterline telah sampai di tujuan,
Sopir komandan
Menjemput ragamu,
Semoga tak beserta seluruh hatimu
Ada bagian remah rindu
Tersisa sedikit untukku

Sinyal hilang kembali
Putus,
Tipis harapan ketemu  lagi
Tapi ini rasa murni
Biarkan hilir mudik
Mengais gelegak tiris
Asa teriris
Perjalanan gerbong kereta kosong asa ini
mengais tangis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun