Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Rahasia Pujangga Kuno - Kini, Melewati Mental Block Saat Menulis

22 Desember 2020   00:07 Diperbarui: 22 Desember 2020   08:56 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teramat banyak godaan profesi yang penghasilannya lebih memggiurkan daripada menulis. Tapi penulis perlu ingatkan, hanya menulislah yang bisa membulatkan kebahagiaan kita di dunia dan akhirat nanti. 

Materi secukupnya,  pahala jauh lebih banyak karena tulisan kita sering memberi cahaya terang bagi pembaca yang tersesat perlu panduan pikiran yang cemerlang dari tulisan kita yang sepertinya seadanya. Jelek di mata kita, teryata berlian di mata pembaca kita.

5. Pelihara cita rasa menulis dengan hanya mendengar, membaca,  melihat kabar kaabr baik.  Semakin banyak kabar buruk diserap.  Hanya akan membuat jiwa kering miskin nuansa. sehingga akan melahirkan karya karya semanis madu.

5. Menulislah seperti orang gila

6.menulislah seperti orang paling sibuk di dunia.

7. Anda harus kagum,  bahwa satu satunya penulis yang kagum pada karya anda,  adslah diri anda sendiri.

Tenang saja,  karena penulis yang lain juga berlaku demikian.  Hanya penulis yang rendah hati yang bisa melewati pagar kesombongan umum,  penulis yang tidak kunjung bisa menulis lagi,  karena sombong dan angkuh,  seperti saya di lima tahun terakhir,  tak bisa menulis satu alinea pun

Ketika sedikit merendah,  banjir ide menulis akhirnya bisa penulis kelola jadi karya.  Belum terlalu bagus.  Tapi bisa mengalir seperti bah.

Penulis bersyukur bisa kembali dslam posisi bebas penciptaan. Bahagia dalam proses menulis.  Mengawali dan mengakhiri setiap tulisan terbaru,  sebagai tugas pujangga kini yang sederhana.mencatat percikan keelokan jaman yang berlari tanpa ampun. Meninggalkan kita,  Penulis yang alpa mencatat, lupa menulis.  Khilaf selingkuh dengan kecakapan profesional lain yang menggoda imanakan dilupakannsekarah waktu. 

Maka nikmati, puaskan, maksimalkan daya linuwij anda dengan terus menulis karya karya, yang diperlukan jaman now dan saksi yang terua akan berbicara dari generasi generasi.  Tulisan kita lah yang akan jadi pemandu arah anak cucu menyintas setiap masalaj hidupnya nanti. Berkat peta jalan yang kita urai dari sekarang2, seperti kita juga pijangga kini  belajar kebijakan lokal dalam memasuki globalisasi melalui jejak panduan arah yang ditinggalkan pujangga kuno.

 Jadi kenapa anda berhenti menulis ?!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun