Tuanku Presiden
Cuaca negeri sedang tidak baik
Badai siklon menerpa
Kerumunan merajalela
Kabar buruk datang silih berganti,Â
Saat dua menteri kabinet
bersalin baju putih
Lengan panjang
Sederhana
Khas dirimu,
Dengan rompi oranye
Khas tahanan koruptor
KPK
Benak ngungun
Pilu
Tiada habis
Putih
Berubah oranye
Suci bertasbih
Jadi warna permen
Mencolok
Menohok hati
Satu pembantu presiden
Di rendahkan martabatnya
Dalam OTT - Operasi Tangkap Tangan brilyan
Para penjaga banteng rasuah
Bisa jadi kebetulan
Apes saja
Namun ketika dua pejabat
Kepanjangan istana
Dicokok
Seperti tikus mencicit
Ketahuan mencuri
Di gudang ikan
Oleh kucing hitam
Kesayangan rakyat
Nir kompromi
Inilah saatnya
Presiden kembali
Menggelar sajadahÂ
Meminta petunjuk Tuhan
Menggelar perundingan panjang
Dengan ring satu,
Semua memberi masukan kelas A-satu
Bahwa rakyat menunggu
Dengan kesal
Gondok
Nyaris frustrasi
level kesedihan massa pesimis
Setinggi mendung gelap
Yang menggantung
Bibit hujan tangis semesta
Di atap langit Istana Cipanas
Petir menyambar
Berita buruk
Berjatuhan
Bak mimpi terburuk
Sekarang lah saatnya
Presiden
Pemangku amanat
279 juta penduduk indonesia
Melakukan resuflle terbatas
Evaluasi cermat
Kementerian yang lemah
Miskin imajinasi
Dan mandek gebrakan
Berapor merah
Tegas diganti
Sebelum tahun berganti
Agar jadi pemantik picu optimisme rakyat
Kebekuan dunia usaha
Matinya pariwisata
Menggigilnya standar sehat
Lemahnya penjaga gedung bundar
Umkm yang mati segan
Hidup pun enggan
Terlalu banyak sektor lemah
Demam
Meriam,
Terlalu banyak
Pemakluman
Tuanku Presiden
Diujung pena komandomu
Suasana kelabu
Melemahnya kepercayaan dunia
Pada kabinetmu
Adalah hakmu
Untuk mengganti bidak
Dan perwira strategis
Layaknya permainan catur
Hanya grand master ulung
Yang pintar merotasi
Memutasi
Kebuntuan
Menjadi peluang terbuka
Pandemi sudah mengepung
Seluruh potensi anak negeri,
Kita yang baru saja
Masuk kategori
Negara maju
Kembali
Terpuruk
Duli
Yang tersayang
Yang mulia
Yang Terhormat
Tuanku Presiden
Didalam hak prerogatifmu
Tersembunyi
Pesan pesan ampera
Amanat penderitaan rakyat
Mari kita tundukkan pandemikÂ
dengan vaksin mujarab
Terpilih,
Silakan kalkulasi rapot kemajuanÂ
setiap departemen
Hitung ongkos sosial
Akibat anjloknya kepercayaan publik
Ganti menteri
Yang terlalu Yes Man
Yang kinerjanya biasa
Minim prestasi pencapaian target
Yang boros anggaran
Gagal melakukan efisiensi
Yang hanya menyejahterakan golongannya
Partai pendukungnya saja
Istirahatkan
Pertahankan
Para pembantumu
Yang kencang ikat pinggangnya
Menghemat setiap sumber daya departemen yang ia punya
Yang kreatif
Yang berani mengeksekusi putusan
Putusan
Sulit
tanpa kompromi
Yang bekerja 24 jam lembur
Untuk rakyatmu
Dari Sabang sampai Merauke
Dari Timor sampai Sangihe Talaud
Dari minim infrastruktur sampai  memadai demi melayani publik maksimal
Tuanku Presiden
Mohon maaf
Inilah waktumu,
Now or never
Lakukan resuffle terbatas
Sekarang
Tahun ini juga !
Bila kekuatan politik
Tangan tangan hitam memasungmu
Kabari kami
Beri isyarat pada kami,
Seluruh rakyat
Akan bergerak
Mendukungmu
Jayalah
Jaya
Negeriku
Indonesia
Mari selamatkan Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H