Yang kelam
Puisi
Syair
Pantun
Gurindam
Nasehat
Nasehat
Masa silam
Sembunyi
Menyelam dalam catatan
Penutur syair
Pujangga
Yang melantunkan
Kesima kata
Lewat regukan cangkir teh
Kopi
Dari mulai malam
Datang sampai pagi
Menjelang
Bila puisi
Adalah teh
Adalah kopi
harum memabukkan
Paling aromatik,
Kitalah penikmatnya
Kita ketagihan rasa hangat
 di dada
Lambungan kepala
Melayang
Mengapung
Saat menyeruput larutan hangat
Puisi
Tanoa gula
Puisi
Adalah bercangkir
Cangkir teh
Kopi berkelas
Membuat Kita kecanduan
Menikmatinya
Saat batin dingin
Ngungun
Sendirian
Kehilangan teman
Kehilangan diri sendir
Bila puisi
Adalah teh
Kopi
Sejatinya kita hanyalah
Penikmat fanatiknya
Sekarang
Demikian pun
Nenek moyang kita
Saat sunyi melaut
Syair syair gagahnya
Pelaut dulu
Disampaikan lewat tuturan penyair
Pelaut
Nusantara
Puisi
Adalah mantera kata sederhaan
Mukjizat pengusir badai
Menakutkan
Lautan kehidupanÂ
Bila puisi