Pagi pagi
Milyaran harap berseliweran
Seperti kicau burung liar
Di hutan
Perawan
Jemarimu
Jemariku
Terus meperbaharui status
Status
Dari status jomblo
Agar disukai kandidat jodoh
Dari status melarat
Agar disukai dermawan pembagi rejeki
Dari status kesepian
Agar dicitra diri kan ramai penuh pesona
Kicauan
Kicauan
Celoteh
Celoteh
Pagi kita
Hanyalah luapan rasa
Asa jiwa
Pekik rasa
Yang kita bahanakan
Ke jagad cilik
Agar menggema
Dan ber-interferensi
Dengan getaran kawicaksanan
Jagad gede
Sumber rejeki kebahagiaan
Lalu masih kau simpan
Kata
Mantera
Doa
Di mulutmu yang terkatup
Terkunci
Oleh segala rasa sesal
Di hati
Bukankah hidupÂ
Amat sederhana
Siapa meminta
Siapa memberi
Siapa dikasihi
Siapa mengasihi
Siapakah kamu
Siapakah aku ?
Bukankah kita satu tubuh
Satu jiwa
Kosmos besar
Saling terhubung
Tanpa saling merasai
Kenapa tak kau dengar
Jerit bening
Nurani
Benih bahagiaÂ
SejatiÂ
Sejatinya kita
Tak butuh apa apa
Karena semesta cilik
Kita
Sudah penuhÂ
SepenuhnyaÂ
Dengan program autopilot
Sampai tujuan
SelamatÂ
Jaya
Berhasil
Bahagia sebahagianya
Asal tak neko
Neko
Angkoro
Murko
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI