Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malam Terakhir Menuk, Cristhie, dan Olinka

16 November 2020   00:39 Diperbarui: 16 November 2020   13:43 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Malam Terakhir, 

lirik lagu ciptaan Rhoma Irama)


Malam ini malam terakhir bagi kita
Untuk mencurahkan rasa rindu di dada
Esok aku akan pergi lama kembali
Kuharapkan agar engkau sabar menanti
Esok aku akan pergi lama kembali
Kuharapkan agar engkau sabar menanti

Lagu dangdut itu diputar keras keras, dari radio satu band  tua yang digantung diatas bilik bambu dekat pintu masuk suara biduannya membuat hati Menuk jadi kebat kebit. Kang Martam memutuskan nekat berangkat melaut, malam ini juga

 Saat angin utara belum mereda. angin yang begitu keras menghantam apa saja. Dinding kayu rumah lik Marjiyo sobek. Genteng tua pos ronda depan rumah terbang. Banyak pohon patah dan tumbang.

Air laut yang saat pasang tak pernah menjilat rumah panggung mereka, kali ini sampai, amat tinggi, sampai membasahi balok pijakan kaki, pintu rumah mereka. Tak kurang kurang Menuk mencegah kepergian suami tersayang, tapi karena stok makanan sudah habis. Mau bagaimana lagi ?

Kang Martam dan Sono, anak sulung mereka berangkat, saat lima adiknya tertidur pulas. Betul, sesuai.perhitungan Kang Martam, habis badai, angin akan tenang dan cuaca cerah, tapi dari semua nelayan Kampung Ciparay, hanya perahu tak bercadik mereka yang berangkat, memburu ikan.

"Tenang Mak Menuk, kami akan pulang nanti, bawa ikan banyak, buat makan anak - anak.q jangan kawatir!", teriak Suaminya, sambil menghidupkan dan mengendalikan motor perahu mereka.

Sono di haluan depan tidak menengok lagi, memastikan arah perahu benar memintas ombak. Menuk tersenyum iklas. Saat perahU menjauh. Jadi titik di laut. Tangis yang ia tahan, demi menepis kekuatiran suaminya. Tumpah tak terbendung. 

**
Aku akan sabar menantimu kembali
Selamat jalan dan sampai berjumpa lagi
Esok kita akan berpisah
Tentu hari-hari 'kan jadi sunyi
Esok kita akan berpisah
Tentu hati akan rindu sekali
Semakin lama kita berpisah
Semakin mesra kita berjumpa

Cristhie memainkan cincin pernikahan yang baru saja ia dapat dari Mas Alit, pria yang mencuri habis semua isi hatinya. Baru saja resepsi terbatas berlangsung, karena pandemi belum berlalu.

Mestinya sejoli yang sedang di mabuk asmara ini akan melangsungkan bulan madu, di hotel bintang yang sudah mereka.pesan jauh jauh hari. Mendadak Mas Alit, yang tehnisi komputer, di panggil.bos nya, untuk.menyeting komputer selama beberapa pekan di luar pulau.

"Hmm, walau pesanan hotel kita hangus, karena mendadak kita batalkan. Semoga proyekmu kali itu sukses Mas", kata Cristhie iklas. Bagaimanapun ia harus mendukung karir suaminya. Walau semua yang manis, harus dibatalkan. Mendadak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun