Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

47 Tahun Mencari Bapak Kandung : Jangan Panggil Ibu -I- (Sari Kisah Nyata)

12 November 2020   00:01 Diperbarui: 12 November 2020   04:50 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kesedihan gadis: kintamani.id

Lina bukan tak menikmati, tapi acapakali ada desir di hatinya yang seringkali terasa aneh. Pada kali yang lain, saat tidur, ia berttemu laki laki gagah, yang garis hidung, mukanya amat mirip dia. Sosok yang terasa dekat terlihat sangat merindukannya. Bapak itu mengembangkan kedua tangannya lebar lebar.  Seperti ada tarikan yang kuat, Lina berjalan ke arah sosok kharismatis itu, semakin dekat. Semakin kuat ia rasakan tarikan magnet cinta itu.

Sekarang Lina berlari kecil, lalu lari cepat ke arah laki laki yang tak dikenal, tetapi terlihat sangat mencintainya. Saat makin dekat, dan ia nyaris menubruknya, demi sebuah pelukan hangat. Laki Laki ganteng berumur iti menghilang. Aneh, Lina pun tergeragap bangun, dan kejadian itu berulang kali datanh, dalam mimpi, semenjak ia masih bocah. Siapakah laki laki yang sangat mengenalnya tapi tak ia kenal sama sekali, dan sering mengunjunginya dalam mimpi ?

***

Sepanjang Gadis ceria ini tumbuh dalam asuhan Bu Marjiyo dan Pak Marjiyo, yang tidak memiliki putra lain, kecuali Lina. sebagai anak gadis Lina memiliki ruang bebas sepenuhnya, kadang Bapaknya, menghukumnya terlalu keras, apabila pulang terlalu larut, atau melakukan kebandelan lain, selayaknya anak baru gede. 

Di titik derita itu, terkadang Lina merasa, bahwa sesungguhnya Perilaku Bapaknya terlalu keras. Walau sejak kecil ia murni menganggap kedua pengasuhnya sebagai orang tua kandung. Tidak terfikir bahwa ia hanya anak asuh saja,  Kadang ada rasa ganjil yang rutin mengganggu batin kecilnya.

Selentingan dari orang orang sekitar, kadang bikin telinganya panas,  dengar dengar, Lina yang ayu rupawan itu sayangnya bukan anak kandung, tapi anak pungut nemu di jalan. 

Awalnya Lina sewot menerima ejekan anak anak nakal, paling hanya mengelus dada, namun saat bapaknya menghajar dengan sabuk atau menamparnya dengan tangan, begitu keras, tanpa ampun. Gadis belia ini hanya bisa menjerit sedih.

"Tuhan, Jangan jangan benar, Aku Bukan anaknya !", teriak keras batinnya saat mendapat siksaan diluar batas nalar kecilnya. Saat kesakitan seperti itu, yang terlintas hanyalah, bila saja dia bukan anak pungut mestinya dia diperlakukan lebih baik. Mana ada bapak kandung yang tega berlaku begini.

***

Waktu berjalan cepat, masa remaja dilalui dengan cepat menuju masa dewasa. Saat itulah putik sari bunga bertemu kumbang jantan. Lina ditaksir Bang Ali, yang sejak kenal pertama sampai 11 tahun jadi pacarnya sungguh tak pernah menyentuhnya. Dalam arti sebenarnya. Hanya sekedar mencium tangan dan kening saja, lain tidak. Sumpah !.

Pacaran yang sehat, tapi kemesraan batin mereka sangat dalam, Bang Ali pun siap siap, rajin menabung dan mulai membeli rumah sebagai persiapan mereka menikah. Saat semua sudah mendekato hari penentuan. Kabar selentingan, bahwa Lina bukan anak kandung Pak Warjiyo, makin deras, mengepung telinga keduanya. Namun sebagaimana cinta yang buta dan tuli. Ali maju terus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun