"Kamu pikir Ayah suka ya..?",hardik Ayah.memguji.
"emang nggak?", serang Ono lagi .
"Bohong !", Â teriak Ono
Ayah terkikik. Ono tergelak. Dalam batin, Ayah bersyukut melihat Ono perlahan.sehat lagi. Beliau prihatin, Ono terguncang dan terpukul batinnya , setelah melihat Ayah kandungnya cacat dan pernah mengidap.kusta.
Begitulah, dua hari.kemudian Ono bangkit dan kembali bisa bersekolah. Semua teman kelas 5A, menyambutnya dengan riang dan rindu. Mereka berceloteh layaknya anak ayam ketemu cacing lucu.
Pelajatan pun dimulai. Berat buat Ono berkonsentrasi setelah libur delapan hari, shock bertemu Ayah kandung yang jauh dari harapannya.
Ketika bel jam pulang berbunyi. Semua teman satu kelasnya berhamburan keluar. Hanya Ono yang tertinggal karena ia berlambat - lambat, kondisi badannya.belum bisa bergerak cepat. Maklum baru pulih dari sakit.
Bu Imelda yang berjalan santai ke arah kantor, melihat sosok Ono yang sedang melamun sendirian, Guru cantik itu prihatin. Berbelok langkahnya dari.teras, masuk lagi ke kelas.
"Hei Ono, Ono opo, opo Ono ?",canda Bu Guru cantik, tiap kali menyapa Murid cerdas kesayangan dari sejak kelas satu SD. Perempuan ini sudah.menganggap Murid cowok ini seperti anaknya. Ono yang kehilangan ibu dari kecil, melihat guru IPA ini sebagai sosok pengganti Ibu ini, senang.mencurahkan isi hatinya.
Tanpa.diminta, dari bibir anak lelaki ceriwis ini memgalir cerita gempa hatinya, mulai dari pengakuan Ayah Felix yang ternyata cuma Ayah Angkat. Lalu ia dipertemukan dengan Ayah Rumedjo, ayah Kandungnya yang menderita.kusta. kemudian cerita sakitnya.
"Apa, aku juga sakit, tertular kusta Bu?", tanya Ono kawatir.
"Tidak anakku, tidak bakteri.kusta itu kalau kena udara mati. Sulit menular. Kecuali kamu kumpul dari bayi, itupun perlu waktu 10 tahun lebih baru berkembang", jelas Bu Guru cantik sambil mengerjapkan mata indahnya.