Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki Malang dan Seratus Telur Penyu (Rahasia Cinta Alon dan Ayun)

5 Oktober 2020   02:39 Diperbarui: 5 Oktober 2020   09:23 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku, Alon dari Pulau Nipah Madura, sedang mencari belahan hati", sapa Alon lembut. Sambil.mengusap pasir dsri wajah Ayun. Lalu tanpa kata lagi, keduanya jadi liar, menyatu seperti binatang kasmaran.

Kerlip bintang. Alun ombak, dan ayunan daun kelapa, saksi aksi dua makluk tanpa basa - basi itu.

Paginya, Alon tertidur telanjang penuh pasir, memeluki telur yang ditinggalkan Ayun. Dia sendiri, ditepi pasir luas, tanpa ada jejak telapak kaki manusia, barang satu pun.

Alon bingung, ia teriak memanggil Ayun, tetapi tak ada sahutan. Bila jejak kaki manusia tak ada, apakah semalam ia bercinta dengan peri hutan atau justru dengan penyu belimbing betina besar, yang jejak kaki penyunya terlihat meninggalkan pantai. Menjauhi Alon.

Alon menangis, kehilangan Ayun. Walau mungkin bukan manusia, Alon berjanji akan menjaga tukik , bayi penyu mereka saat menetas nanti, dengan sepenuh jiwa raganya.

Biar anak-anaknya menyebar, menjadi penguasa, petarung, pengelana tujuh samudera. Alon kemudian memutuskan membangun cottage di pojok dunia yang dia tulis di papan nama besar "Ayun Pulanglah Kesini". 

 Lelaki malang itu memutuskan menunggu Alun, betina yang merebut hatinya, sampai akhir.jaman nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun