Bercakap-cakaplah tentang puisi yang pernah kulukis wajahmu padanya
Seperti potongan masa lalu antara kekasih dan dirinya yang sendu
Sebanyak  yang pernah ku urai
Jangan lepas menjadi anai
Menyisakan masygul, remah, hingga lunglai
Memburai mengimla hati
Hingga menekuk seribu nostalgia
Akan tetapi, tak kan henti kulukis puisi wajahmu padanya
Tolonglah, bercakap-cakap tentangnya
Hingga ku kuas lagi puisi menjadi cemeti
Jangan berhenti mengimla rindu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!