Mohon tunggu...
Azka Saadah
Azka Saadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya mahasiswa uin sunan gunung djati bandung

Healing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Pola Religiusitas Masyarakat Muslim Modern

25 November 2024   09:39 Diperbarui: 25 November 2024   10:42 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


     Masyarakat Muslim modern juga menunjukkan kecenderungan yang lebih individualistis dalam memahami dan mempraktikkan agama. Jika sebelumnya individu sangat bergantung pada ulama atau tokoh agama sebagai sumber otoritas, kini banyak Muslim yang memilih untuk mempelajari agama secara mandiri melalui buku, artikel online, atau video ceramah.


     Sosiologi mengidentifikasi fenomena ini sebagai pergeseran dari "otoritas agama kolektif" menuju "otoritas agama individual". Hal ini tidak terlepas dari peningkatan literasi masyarakat Muslim yang semakin kritis dalam menerima ajaran agama, serta kebutuhan akan pengalaman spiritual yang lebih personal.


       Namun, kecenderungan ini juga menghadirkan tantangan dalam menjaga kesatuan pemahaman, karena tanpa panduan otoritas yang jelas, terdapat potensi munculnya pandangan-pandangan yang berbeda dalam satu komunitas Muslim.


Isu Radikalisme dan Islam Moderat


      Salah satu isu kontemporer yang dihadapi oleh masyarakat Muslim adalah meningkatnya pengaruh ideologi radikal yang disebarkan melalui media digital. Gerakan radikal cenderung memanfaatkan ketidak pastian identitas di kalangan generasi muda Muslim yang sedang mencari makna religiusitas dalam dunia modern.Sosiologi membantu memahami bagaimana proses sosial, seperti marginalisasi ekonomi atau ketidakadilan sosial, dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap ideologi radikal.


     Namun, di sisi lain, banyak juga gerakan Islam moderat yang muncul untuk menanggapi tantangan ini. Islam moderat seringkali mempromosikan pendekatan yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perubahan sosial, tanpa kehilangan nilai-nilai dasar keislaman. Peran komunitas lokal dan pemuka agama dalam menawarkan pemahaman yang kontekstual menjadi penting dalam menjaga stabilitas dan kedamaian masyarakat.


Kesimpulan


      Pendekatan sosiologi terhadap dinamika keislaman kontemporer menunjukkan bahwa perubahan pola religiusitas dalam masyarakat Muslim tidak lepas dari pengaruh interaksi sosial, globalisasi, dan digitalisasi. Dengan terbukanya akses terhadap informasi yang luas dan beragam, masyarakat Muslim kini mengalami pluralisasi dalam cara memahami dan menjalankan agama. Mereka cenderung memilih pendekatan yang lebih individual dalam menjalani spiritualitas, meskipun hal ini membawa tantangan baru dalam mempertahankan kesatuan pemahaman.


     Sosiologi juga membantu mengidentifikasi potensi ancaman radikalisme yang muncul sebagai respons terhadap ketidak pastian identitas dan tekanan sosial yang dihadapi oleh sebagian kelompok Muslim.


     Dengan memahami dinamika ini, masyarakat Muslim dapat lebih siap menghadapi perubahan dan tantangan, serta memperkuat identitas keislaman yang relevan dan kontekstual. Pendekatan yang lebih inklusif, kritis, dan adaptif dalam beragama dapat menjadi solusi untuk menciptakan harmoni dalam keberagaman pemahaman di tengah kompleksitas kehidupan modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun