Mohon tunggu...
Azka Shabrina
Azka Shabrina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Nasional

Stay positive. Attitude is everything.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Membuat Kemasan Karya Berkualitas Tinggi

10 Juni 2023   11:56 Diperbarui: 10 Juni 2023   12:06 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi seorang penulis, pasti masih bingung bagaimana cara membuat suatu kemasan karya yang berkualitas tinggi. Tenang, sini aku kasih tau beberapa cara membuat suatu kemasan karya berkualitas tinggi.

1. Membuat Judul, Sinopsis dan Cover

Sebuah novel terdiri dari Judul, Sinopsis, Cover dan tentunya isi cerita. Sebuah novel yang berkualitas tentunya juga tidak terlepas dari beberapa unsur tersebut. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing unsur.

a) Judul Karya. Buatlah judul yang singkat dan menggambarkan konflik utama dan nilai jual cerita. Nilai jual cerita terbagi menjadi tiga, yaitu: Nilai jual tema: time travel dan CEO, Nilai jual profesi: mafia dan dokter, dan Nilai jual tokoh setting: istri muda dan pacar pemarah.

b) Judul Bab. Judul Bab sebaiknya disertai nomor bab. Misal: Bab 1 Malam Minggu. Hal ini ditujukan agar pembaca dapat menemukan dan mengingat dengan tepat jumlah babyang telah dibaca.

c) Sinopsis. Ada 2 hal yang penting dalam sinopsis, yaitu hal yang harus dilakukan dan hal yang harus dihindari. Hal yang harus dilakukan adalah sinopsis sebaiknya jangan terlalu pendek, tapi juga tidak terlalu panjang. Gunakan bahasa yang simple, padat dan jelas. Sinopsis yang baik terdiri dari 150-300 kata. Hal yang harus dihindari adalah hindari menulis sinopsis hanya satu atau dua kalimat saja atau malah tidak ada sinopsis (hanya menyapa pembaca). 

d) Cover. Cover sebaiknya cocok dengan judul atau isi cerita. Cover juga harus lengkap dan juga memiliki teks judul dan nama penulis.

2. Memilih Genre, Tag dan Target Pembaca

Perkembangan pasar novel sudah semakin luas dengan beragam jenis genre. Hanya dengan menentukan genre dan tag novel dengan tepat, barulah dapat memperoleh rekomendasi platform yang lebih akurat.

3. PUEBI dan Layouting

PUEBI dan Layouting juga mempengaruhi minat pembaca. Jadi, kalian harus pintar-pintar membuat PUEBI dan Layouting yang menarik minat pembaca. Berikut beberapa PUEBI dan Layouting yang penulis salah menggunakannya.

a) Kesalahan Penggunaan Tanda Baca. Kebanyakan penulis salah menggunakan tanda baca pada cerita yang dibuatnya. 

     Penggunaan terlalu banyak tanda baca maupun tulisan tanpa tanda baca menunjukkan bahwa penulis tidak bisa memahami hubungan logis antar kalimat.

     Penggunaan tanda kutip untuk dialog. Jika tidak menggunakan tanda kutip dalam dialog antar tokoh, dapat menyulitkan pembaca dalam membedakan antara pembicara dengan narasi.

     Penggunaan tanda titik di akhir dialog. Tanda baca ditempatkan sebelum tanda kutip di akhir dialog. Contoh: "Aku yakin dia pemenangnya."

     Penggunaan tanda koma di akhir dialog. Biasanya tanda koma digunakan bersamaan dengan dialog tag. Apa itu dialog tag? Dialog tag merupakan frasa yang mengikuti dialog. Diawali huruf kecil setelah tanda petik. Contoh: "Aku yang membuang barang bukti itu," ungkap Martin.

     Penggunaan tanda baca Elipis atau Titik Tiga (...). Tanda baca ini digunakan untuk memberikan jeda pada dialog.

     Penggunaan En dash (-). Digunakan untuk dialog yang terputus-putus atau terpotong.

Selain itu, ada juga tips supaya kamu tidak dikritik oleh pembaca tulisan kamu. Tips yang pertama adalah Huruf awal dalam dialog harus kapital dan Tips yang kedua adalah Nama orang atau panggilan juga harus menggunakan huruf kapital.

Itu dia beberapa cara membuat suatu kemasan karya yang berkualitas tinggi. Semoga dengan tulisanku ini, kalian paham dan mulai menulis sebuah cerita dengan unsur-unsur yang ada diatas. Selamat mencoba!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun