Mohon tunggu...
azkanurulkamilah
azkanurulkamilah Mohon Tunggu... Creative Writer -

I have a passion in the field of writing.

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Siapa Sangka, Produk Kosmetika dan Kecantikan Ini Warisan Islam

27 Juli 2018   15:00 Diperbarui: 27 Juli 2018   15:44 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unplash.com/darianeopriakhina

unplash.com/olamishchenko
unplash.com/olamishchenko

Dilansir dari halaman islamstackexchange.com, dalam syariat Islam ada batasan penggunaan parfum antara lelaki dan perempuan. Untuk menghindari dosa, seorang wanita tidak boleh memakai aroma parfum di luar rumahnya tetapi ia bebas dan diperbolehkan untuk mempercantik dirinya dan menggunakan parfum untuk menyenangkan suaminya di rumahnya.

Diriwayatkan Imran bin Husain, Nabi berkata “... saya tidak mengenakan pakaian yang diwarnai safron atau mengenakan kemeja yang dijahit sutra. Menunjuk ke kerah bajunya al-Hasan (al-Basri) berkata: parfum yang digunakan laki-laki harus memiliki bau tetapi tidak ada warna, dan parfum yang digunakan oleh wanita harus memiliki warna tetapi tidak ada bau. Sa’id berkata: Saya pikir dia berkata : Mereka menafsirkan tradisinya tentang parfum yang digunakan oleh wanita ketika dia keluar. tetapi ketika ia bersama suaminya, ia mungkin menggunakan parfum yang dia inginkan.”

Parfum dikenal sebagai salah satu hadiah paling berkesan yang dapat diberikan oleh seseorang. Dilansir dari halaman aboutislam.net, Nabi Muhammad SAW tidak akan pernah menolak jika diberi hadiah parfum karena ia sangat mencintai kebersihan dan ia dikenal memiliki aroma yang baik seperti wangi musk dan ambergris. Dalam sebuah hadist ia mengatakan “Aroma terbaik adalah parfum musk”(At-tirmidhi).

Parfum dikenal sebagai salah satu hadiah paling berkesan yang dapat diberikan oleh seseorang. Dilansir dari halaman aboutislam.net, Nabi Muhammad SAW tidak akan pernah menolak jika diberi hadiah parfum karena ia sangat mencintai kebersihan dan ia dikenal memiliki aroma yang baik seperti wangi musk dan ambergris. Dalam sebuah hadist ia mengatakan “Aroma terbaik adalah parfum musk”(At-tirmidhi).

Pada era keemasan industri parfum dikembangkan oleh dua ahli kimia Muslim yaitu Jabir Ibnu Hayyan (722-815) dan Al-Kindi (lahir 801 M). Mereka berhasil mengembangkan dan memproduksi parfum serta mendirikan industri parfum di dunia Islam. Ada tiga teknik yang dikenalkan Jabir Ibnu Hayyan untuk membuat parfum, yaitu distilasi, penguapan, dan penyaringan. Dengan ketiga teknik itu dapat mengumpulkan wewangian dari tumbuhan dalam bentuk uap kemudian hasilnya dapat dikumpulkan dalam bentuk air atau minyak.

unplash.com/darianeopriakhina
unplash.com/darianeopriakhina

Al Kindi disebut-sebut sebagai pendiri industri parfum sebenarnya karena semasa hidupnya ia dedikasikan untuk melakukan penelitian dan eksperimen menggabungkan beragam tanaman dan bahan-bahan untuk memproduksi wewangian yang bervariasi. Ia juga menggabungkan bermacam resep untuk membuat parfum, kosmetik, dan obat-obatan.

Masih banyak warisan Islam yang telah menginspirasi banyak orang bukan hanya dalam bidang kosmetika saja. Pencapaian dan kesuksesan pada peradaban Islam di era keemasan seharusnya bisa melecut semangat umat Islam untuk kembali bangkit dari keterpurukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun