Apa kabarmu, Wahai Pusaka?
Pandemi pasti menyerangmu dengan sangat berat
Apakah zaman akan menyelamatkan sang Pusaka,Â
atau membuatnya babak belur dan tamat?
Apapun nasibmu, Doaku selalu untukmu
Wahai Pusaka…...
Catatan: Berikut sebuah puisi singkat oleh penulis untuk menghormati sebuah perusahaan transportasi ini. Sebelum menyelam lebih jauh mengenai Pusaka ini, mari kita berkenalan sedikit dengan kawan tulis kita ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H