Di tahapan ini, penulis juga perlu melakukan tahapan yaitu menyempurnakan draf atau tulisan yang sudah dibuat, dengan tujuan supaya tetap fokus pada tujuan tulisan. Selama tahapan revisi atau perbaikan, penulis bisa menyaring beberapa ide dalam tulisan mereka. Di tahapan ini, penulis biasanya sudah menyelesaikan proses dan mereka akan melengkapi drafnya menjadi lebih lengkap.
4. Tahap Penyuntingan
Berbeda dengan tahapan menulis ialah tahapan revisi, tahapan penyuntingan ini dilakukan oleh penulis dengan maksud membaca lagi keseluruhan isi draf maupun tulisan yang sudah selesai. Dalam tahapan menulis draf kasar, sudah dijelaskan bila diperlukan beberapa perbaikan dan juga penyempurnaan yang dilakukan lewat tahapan revisi.
Lalu di tahap penyuntingan, masih bisa melakukan perbaikan dengan cara meneliti kembali kesalahan penulisan, kelemahan draf tulisan dengan memerhatikan ketepatan gagasan utama, pemilihan kalimat demi kalimat, tujuan penulisan, dan juga apakah tulisan yang dibuat sudah sama dengan kriteria penerbitan.
5. Tahap Publikasi
Tahapan menulis yang terakhir yaitu tahapan publikasi. Tahapan menulis yakni publikasi ini proses terakhir dalam tahapan menulis. Dalam tahapan ini, penulis biasanya sudah mulai berani untuk mengirim tulisannya ke penerbit maupun ke perusahaan yang mempublikasikan tulisan, baik majalah, penerbit, dan lainnya.
Sebelum masuk pada tahapan terakhir ini, penulis biasanya akan lebih banyak menerima komentar dan masukan sebelum akhirnya membuatnya mendapatkan banyak pengetahuan serta wawasan tentang kelebihan dan kekurangan tulisan yang ia hasilkan. Pada tahapan publikasi ini, biasanya penulis akan memulai dengan mempublikasikan tulisannya ke komunitas terdekatnya maupun orang-orang terdekatnya terlebih dahulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H