Seakan tidak puas dengan budaya kita sendiri, banyak orang -- orang yang pada akhirnya untuk mencari budaya baru, seperti halnya pakaian, dan sebenernya tidak ada yang salah dengan clothing company di Indonesia, karena ketika kita melihat dari sisi perusahaan mereka harus mengikuti pasar, apa yang kita inginkan, dan inilah masalah semua itu karena kita, diri sendiri yang ternyata tidak bangga dengan hasil lokal, semua perusahaan hampir mengikuti pasar, ketika mereka tidak mengikuti pasar akan sulit bagi perusahaan untuk maju.Â
Dari segi teknologi, banyak sekali merek -- merek smartphone yang bermunculan dengan berbagai fitur yang berbeda -- beda. Banyak sekali kompetitor smartphone yang berlomba untuk menjadi yang terbaik, salah satunya produk dalam negeri seperti 'Polytron' yang mengeluarkan smartphone murah dan terjangkau untuk masyarakat Indonesia.Â
Akan tetapi rasa 'gengsi' masyarakat atau anak -- anak muda sangatlah besar, dan akan cenderung untuk memilih sebuah produk dengan merek yang kekinian terutama dalam hal smartphone. Iphone menjadi daya tarik anak muda, dimana yang kita harusnya bangga dengan produk lokal dan memajukan kesejahteraan produk lokal, tetapi yang terjadi kita hanya memperkaya negara lain.Â
Kita memang tidak dapat menguasai pasar dunia dan komunikasi dunia, jika kita tidak bangga dengan identitas kita. Indonesia yang mempunyai banyak sekali media komunikasi (bahasa) patut mencoba unjuk gigi agar lebih dikenal dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H