Tarian yang brutal ini mereka lakukan sebagai pelampiasan kepenatan terhadap keadaan sosial yang mereka rasakan, karena seakan-akan ketika mereka ber-pogo ria yang ada hanyalah  kesenangan menikmati alunan musik, namun selain karena alasan-alasan seperti itu ada juga yang melakukan pogo karena di bawah pengaruh alkohol ataupun drugs atau narkoba, karena setiap acara musik punk identik dengan alkohol dan narkoba. Â
Perkembangan musik punk di Inggris berawal dari konser The Ramones di London pada tahun 1976, setelah konser tersebut banyak anak muda Inggris yang kagum dan merasa bahwa musik punk adalah jalan keluar untuk mengekspresikan diri sebebas- bebasnya yang mereka cari selama ini. Musik punk tidak hanya memberikan pengaruh pada fashion, dan ideologi saja, akan tetapi musik punk juga memberikan pengaruh terhadap demoralisasi baik kepada musisi dan para penggemarnya. Bentuk demoralisasi ini bisa terlihat dalam berbagai macam bentuk mulai dari tingkah laku hingga cara bicara.
Peranan Musik Punk Sebagai Alat Kritik SosialÂ
Musik punk sangat berbeda dengan jenis musik mainstream yang saat itu merajai Top 40 musik di Amerika seperti musik disco, rock, dan heavy metal. Musik punk adalah sebuah musik yang mengusung minimalisasi dalam bermusik, musik ini mendobrak semua aturan-aturan baku dalam membuat sebuah musik pada saat itu, seperti  kesulitan aransemen, teknik permainan, dan lirik indah.Â
Musik punk adalah musik yang sederhana karena tidak ditujukan untuk menghasilkan sebuah musik yang enak didengar oleh banyak orang, melainkan hanya untuk komunitas mereka sendiri sebagai bentuk pelepasan ekspresi diri. Musik punk juga berirama cepat dan selalu dengan kord yang berulang biasanya dimainkan hanya dengan tiga kord saja dan durasi lagu yang pendek hampir tidak pernah mencapai tiga menit.
Selain itu ada beberapa genre dalam penulisan lirik, mulai yang konyol tidak bermakna, kritik sosial, cinta, dan sampai pada politik. Lirik-lirik dalam musik punk cenderung kasar,sederhana, dan penuh dengan kemarahan namun sangat dalam karena dalam penulisan lirik biasanya para  pencipta lagu berkata sejujur-jujurnya mengenai keadaan yang terjadi di masyarakat misalnya budaya konsumtif yang saat itu sedang menjadi trend hidup kebanyakan masyarakat Amerika.Â
Sangat jarang sekali lirik punk yang menggunakan metafora atau bahasa-bahasa indah seperti di musik pop dimana lirik indah dan kata-kata puitis menjadi salah satu hal yang ditonjolkan, sedangkan di dalam musik punk tidak demikian. Campuran musik yang kasar dan lirik yang kasar pula maka dengan sendirinya akan tercipta sebuah musik yang enerjik, cepat, agresif, keras, dan jujur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H