Seumur hidupku baru pertama ini aku mengalami runtutan peristiwa yang amat klise seperti ini. Semuanya bermula dengan kunjunganku ke Irlandia. Jika saat itu aku tidak mendapat beasiswa, maka tentu aku tidak akan pernah menapakkan kaki di tanah Irlandia. Sebagai pendatang yang mengetahui sedikit bahasa Inggris, bisa dikatakan bahwa situasiku amat merepotkan. Tapi tidak perlu khawatir, aku sudah berencana untuk ikut les bahasa selama di sini.Â
Dan itulah asal muasal kehidupanku yang klise.
Karena jetlag aku tidak bisa tidur dengan nyenyak untuk beberapa malam. Tapi mau tidak mau, aku sudah bayar les dan boros uang rasanya untuk bolos les hanya untuk hal sepele. Dengan kaki lemas dan mulut yang tak berhenti menguap aku memasuki ruangan les. Tanpa sengaja aku menabrak seseorang di depanku. Ucapan maaf terucap dari dua pihak di saat yang sama. Hanya saja...berbeda bahasa. Dari fisiknya saja, bisa di tebak bahwa aku telah menabrak perempuan lokal. Rambut merahnya, bintik-bintik coklat di hidungnya dan mata hijaunya yang mengkilap.
Sial. Batinku
Di luar ekspektasi, perempuan itu malah tersenyum ramah dan membantuku berdiri.
" Are you a student here?"
Aku hanya membisu di tempat. Aku kira dengan kemampuan bahasa Inggrisku yang terbatas ini - dan ditambah dengan les disini - aku akan survive kehidupan di negeri asing. Realita menabrak dari belakang. Aku tidak bisa memahami accent orang Irlandia!
Wanita itu pun tertawa kecil melihat ku yang mencoba menjawab dengan terbata-bata. "I'll take that as a yes. Just turn to left and straight. First room on the right!"Â
Aku menghargai effortnya untuk berbicara lebih lambat dan menggunakan gestur tangannya untuk menunjukkan arah kelas yang kutuju. Sayang sekali di waktu itu aku hanya bisa membalas dengan "thank you"Â yang lirih sebelum berjalan cepat dari adegan memalukan itu. Sayangnya itu hanya permulaan di kisah klise ku ini.
*
Setelah beberapa tahun les di tempat itu aku mengenal wanita itu dengan baik sekarang. Saoirse Sullivan, teman pertamaku di negeri asing ini. Dan selama kita berdua berteman adegan klise itu terus datang seperti hujan deras di musim hujan. Mulai dari les di tempat yang berdekatan - Saoirse les musik di kelas sebelah - hingga berbagi payung saat hujan. Dari aku tidak sengaja menangkapnya disaat dia terpeleset hingga dia membantuku mengambil buku di rak yang terlalu tinggi. Semuanya menurutku masuk di list "hal-hal klise yang terjadi di cerita romansa".